Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Berkembang di Era Teknologi Digital untuk Kaum Hawa

Kompas.com - 13/11/2019, 09:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peran kaum hawa dalam perkembangan teknologi perlu terus ditingkatkan. Kaum perempuan juga perlu bertahan dan berkembang di tengah tantangan era digital.

VP Corporate Communication Tokopedia, Nuraini Razak menyebutkan, dari 5.000 karyawan Tokopedia, separuhnya rata-rata pekerja perempuan yang cukup memiliki kemampuan teknologi.

“Tokopedia memiliki banyak pemimpin perempuan yang karyanya bisa dinikmati oleh konsumen melalui aplikasi Tokopedia. Mereka adalah sosok di belakang layar yang berkontribusi terhadap kesuksesan Tokopedia sehingga kami bisa berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia,” ujar Nuraini dalam event KOMPAS100 Woman Leaders Discussion, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Baca juga: Jumlah Miliarder Dunia Capai 2.101 Orang, 233 di Antaranya Perempuan

Kementerian Ketenagakerjaan juga mendorong perempuan agar lebih maju di era teknologi digital.
Misalnya lewat pengoptimalan pekerjaan paruh waktunya yang berkembang dan tumbuh dengan memanfaatkan teknologi digital. Misal, e-commerce dan programing.

Sementara, CEO XL Axiata, Dian Siswarini memberikan tips bagi para wanita untuk menghadapi atau bertahan pada kompetisi era digital:

1. Mastering digital

Menurut Dian, perempuan harus memperluas pengetahuannya tentang teknologi. Karena, selama ini teknologi digital hanya dipergunakan sebagai wadah transaksi perdagangan saja.

"Jadi, perlu belajar internet, bagaimana mengaktivasi internet dengan baik, bagaimana supaya kita lebih produktif dengan internet. Tidak cuman digunakan sesuatu pembelian saja, tetapi digunakan untuk sesuatu yang lebih berguna," katanya dalam kesempatan yang sama.

2. Update your knowledge

Jangan pernah berhenti belajar. Sekarang ini kemajuan teknologi makin lama makin cepat. Kalau tidak segera mempelajari, Anda akan banyak tertinggal. Belajar bisa dimulai membaca atau bahkan mengambil pelatihan khusus.

Baca juga: 5 Tips Negosiasi Gaji Tinggi yang Tepat

3. Build your system

Baginya ini dibutuhkan, karena mempengaruhi kualitas si pekerja perempuan tersebut. Baik itu di lingkungan kerja maupun kala berkumpul dengan keluarga.

"Kalau kita menjadi pemimpin itu harus support ekosistem yang baik. Karena kita harus membangun orang-orang sekitar kita yang dapat membangun kita lebih nyaman dalam bekerja. Ekosistem ini dapat dilakukan di rumah dengan keluarga," tuturnya.

"Kemudian, jika di kantor, membangun ekosistem antar perempuan agar bisa saling bekerja sama dan saling men-support satu sama lain," lanjut dia.

4. Jangan takut gagal

Dalam pengalamannya selama memimpin, Dian selalu menemukan adanya perempuan yang pesimis ketika diberikan jabatan tertinggi. Keraguan itulah yang membuat perempuan tidak percaya diri.

"Biasanya, yang saya lihat dari pengalaman saya mendorong para perempuan untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi, yang mereka takutkan bagaimana kalau mereka tidak berhasil dalam posisi (tertinggi) tersebut," ucapnya.

Baca juga: Tips Cepat Login dan Unggah Dokumen ke Web Pendaftaran CPNS 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com