Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkel Animasi Hadirkan Animator Kelas Dunia di Indonesia

Kompas.com - 13/11/2019, 15:16 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com – Industri animasi dan computer graphics (CG) di Indonesia tengah berkembang.

Sektor industri tersebut dapat berkembang lebih besar sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional.

Saat ini, terdapat banyak studio animasi atau game lokal di Indonesia yang memiliki kapasitas tenaga kerja berkisar 100 hingga 300 orang.

Beberapa studio tersebut sukses mengerjakan proyek sendiri, sedangkan studio-studio lainnya menyokong produksi film dari dalam dan luar negeri.

Baca juga: Indonesia Berpeluang Besar Kembangkan Industri Animasi

Kondisi yang produktif itu ternyata tak sejalan dengan perkembangan jumlah tenaga kerja yang berkualitas.

Studio-studio tersebut kebanyakan masih kesulitan dalam mencari sumber daya manusia (SDM) baru yang sesuai dengan standar kualitas perusahaan mereka.

Animator Indonesia

Sejumlah animator asal Indonesia telah berhasil merambah dunia animasi Hollywood, salah satunya Mike Wiluan.

CEO Infinite Studio itu menggarap beberapa film animasi seperti Meraih Mimpi (2008) hingga film-film internasional seperti Hitman: Agent 47 (2015) dan Crazy Rich Asian.
Selain itu, Ronny Gani juga menjadi bagian dalam tim visual effects untuk film-film Marvel Studio seperti The Avengers: End Game, Avengers: Infinity War, Ready Player One, dan Aquaman.

Tokoh-tokoh animator internasional asal tanah air tersebut, akan menjadi pembicara di acara Bengkel Animasi CG festival (BEAST) 2019 yang akan berlangsung di ICE BSD City pada 16 November 2019.

Ronny Gani, animator muda Indonesia yang ikut terlibat dalam penggarapan animasi film science fiction Ant ManVIA VOA INDONESIA Ronny Gani, animator muda Indonesia yang ikut terlibat dalam penggarapan animasi film science fiction Ant Man

Melihat perkembangan industri kreatif tersebut, pemerintah berupaya untuk menciptakan program-program yang melahirkan animator kelas dunia.

Kebijakan tersebut didukung Sinar Mas Land yang saat ini sedang menggarap kawasan Digital Hub.

Proyek itu merupakan salah satu pengembangan inovatif Sinar Mas Land bagi pelaku industri teknologi digital, mulai dari institusi pendidikan, komunitas, startup, hingga perusahaan berskala multinasional.

Pengembangan yang dilakukan di area seluas 26 hektar di BSD City itu telah menyambut berbagai perusahaan ternama seperti Apple, Huawei, Grab, dan Microsoft.

Selain Digital Hub, Sinar Mas Land tengah menggarap Nongsa D-Town yang bekerja sama dengan Citramas Group yang menjembatani kebutuhan digital talent dan teknologi antara Singapura dan Indonesia di area seluas 8 hektar (ha) di Batam.

Baca juga: Lika-liku Tantangan Industri Animasi di Indonesia

 

Kerja sama tersebut dijalin melihat perkembangan animasi digital di Infinite Studios Batam yang begitu maju pesat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com