Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nike Berhenti Jual Produk di Amazon

Kompas.com - 14/11/2019, 07:48 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Brand sport ternama Nike segera menghentikan penjualan produk melalui Amazon. Hal ini sebagai bagian dari dorongan untuk menjual lebih banyak langsung produk ke konsumen.

Penghentian penjualan produk Nike di Amazon sekaligus mengakhiri uji coba yang dilakukan Nike dan Amazon sejak kerja sama keduanya dijalin pada 2017.

Pada saat itu, Nike setuju untuk menjual bermacam-macam produk secara terbatas di Amazon, dengan target mengurangi pemalsuan produk dan membatasi penjualan produk yang tidak disetujui.

Penghentian penjualan ini termasuk sepatu sport, pakaian olahraga dan aksesoris Nike lainnya.

Sebelum 2017, Nike sempat menolak kesepakatan semacam itu dengan Amazon, di mana perusahaan akan memusatkan perhatiannya pada pasar dan toko online Nike sendiri.

Disamping alasan untuk mengurangi pemalsuan produk Nike, Nike merasa seiring berjalannya waktu perusahaan kehilangan kendali atas terwakilkannya merek Nike di Amazon.

Baca juga : Perang Dagang, Nike hingga Adidas Surati Donald Trump

"Sebagai bagian dari fokus Nike pada peningkatan pengalaman konsumen melalui hubungan pribadi yang lebih langsung, kami memutuskan untuk menyelesaikan uji coba kami saat ini dengan Amazon Retail," kata juru bicara Nike, melansir CNBC Kamis (14/11/2019).

Nike menyebutkan pihaknya akan terus berinvestasi melalui pengecer dan platform lain agar produk Nike bisa tetap menjangkau konsumennya.

"Kami akan terus berinvestasi dalam kemitraan yang kuat dengan pengecer dan platform lainnya untuk melayani konsumen kami secara global dengan baik," jelas juru bicara Nike.

Dari hasil uji coba, Nike menyimpulkan bahwa Nike menghasilkan sekitar 30 persen dari penjualan tahunan melalui bisnis langsung ke konsumen.

Pada 31 Mei 2019, penjualan langsung ke konsumen Nike mencapai nilai 11,8 miliar dollar AS yang didorong oleh lonjakan 35 persen dalam penjualan online. Sedangkan pertumbuhan penjualan di toko Nike menyumbang pemasukan sebesar 6 persen. Penjualan pelanggan grosir tumbuh 10 persen pada periode yang sama.

Baca juga : Penjualan di China Melonjak, Pendapatan Nike Lari Kencang

Nike meraup pendapatan 39,1 miliar dollar AS di 2019. Beberapa mitra grosir terbesarnya termasuk Foot Locker dan Nordstrom.

Sementara itu perusahaan masih berinvestasi lebih banyak dalam membangun toko Nike dan meningkatkan penjualan melalui aplikasi dan situs website Nike.

Keputusan mengakhiri penjualan di Amazon, menyusul pengangkatan John Donahoe sebagai CEO Nike. Donahoe sebelumnya adalah CEO eBay dan merupakan ketua dewan di PayPal.

CEO Nike sebelumnya Mark Parker mengumumkan pada akhir Oktober 2019 bahwa ia akan mundur dari jabatannya pada tahun 2020.

Amazon, sejauh ini berusaha berupaya melebarkan bisnis e-commercenya dengan meluncurkan merek pakaiannya sendiri. Amazon juga bermitra dengan merek terkenal lainnya untuk berjualan di situsnya, seperti Calvin Klein, J. Crew, dan Chico milik PVH.

Analis Evercore ISI Omar Saad mengatakan langkah Nike mungkin akan membuat merek lain mengikutinya.

"Amazon memiliki keunggulan dalam kecepatan pengiriman, tetapi keunggulan itu telah dikompresi. Rencana Nike meninggalkan platform Amazon ini akan memperkuat pandangan bahwa pengecer atau merek tidak akan tergusur oleh kekuasaan retail Amazon," kata analis Jefferies Randy Konik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com