Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Pakai Aplikasi Keuangan, Apa Untung dan Ruginya?

Kompas.com - 14/11/2019, 19:47 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren milenial dalam menggunakan aplikasi Financial Technology (Fintech) saat ini semakin pesat.

Data Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian di tahun 2018, generasi milenial yang mengadopsi teknologi finansial menunjukkan tren kenaikan.

Pada tahun 2015, milenial menyumbang penggunaan teknologi perbankan hingga 21,8 persen. Pada tahun 2016 tercatat naik 36,7 persen dan pada tahun 2018 naik menjadi 64,3 persen.

Perencana keuangan dari OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo menyebutkan bahwa milenial sangat dekat dengan teknologi. Sehingga, milenial cukup potensial untuk memegang pasar keuangan dimasa yang akan datang.

"Ini sudah menjadi bagian hidup mereka, dimana teknologi keuangan memiliki banyak manfaat. Ke depannya ini akan menjadi tren dimana segala sesuatunya membutuhkan internet," kata Budi kepada Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Baca juga: Milenial Sumbang Peran Terbesar dalam Pemanfaatan Teknologi Perbankan

Nah, lalu apa saja plus minus dalam menggunakan aplikasi teknologi saat ini? Simak penjelasan berikut.

Dari segi positif yang ditawarkan teknologi keuangan, seorang user atau pengguna akan diberikan kemudahan serba praktis dalam menjalankan transaksi perbankan.

"Karena semua serba digital, dimana dalam melakukan semuanya bisa dalam genggaman tangan. Bayar listrik, transfer dan lain sebagainya dan milenial adalah generasi yang suka kepraktisan," ungkap Budi.

Sedangkan, sisi negatif menggunakan aplikasi keuangan, imbuh Budi, akan berpotensi meningkatkan pola hidup konsumtif. Ditambah lagi dengan godaan promo belanja yang menggiurkan.

"Biasanya transaksi aplikasi fintech banyak memberikan promo. Yang mana promo memicu seseorang membeli sesuatu yang tidak diperlukan," tambah Budi.

Baca juga: Penggunaan Uang Elektronik Melonjak 241,2 Persen

Meskipun rangkaian promo tidak selalu menimbulkan pola hidup konsumtif, ini bisa dimaksimalkan untuk menghemat pengeluaran Anda. Namun, keuangan Anda pastilah akan terpecah-pecah.

Budi menjelaskan bahwa milenial harus mengelola keuangan mereka secara baik jika ingin menjadi salah satu pengguna teknologi finansial. Adapun yang perlu dilakukan adalah melakukan rekapitulasi keuangan.

Selain itu, dokumentasi perbankan dalam bentuk akun fisik dibutuhkan untuk memitigasi masalah-masalah lain yang akan ditimbulkan dari teknologi finansial.

"Milenial juga dokumentasi fisik yang mereka harus punya. Misalnya rekening bank asli. Karena jika internet mengalami gangguan, Anda msih bisa bertransaksi secara konvensional," jelas Budi.

Saat ini juga sudah banyak masyarakat yang mulai sadar dengan penggunaan dokumen fisik yang bersifat konvensional.

Baca juga: Sinergi Fintech dan Perbankan Tak Bisa Dihindari, Mengapa?

Bahkan, kini jumlah orang yang mulai memiliki akun perbankan formal terus meningkat didukung oleh peran pemerintah pada program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

"Di tahun 2014 itu besarnya 36 persen dari total penduduk nasional. Berarti hanya 36 persen penduduk yang menabung tahun 2014. Kalau kita lihat dengan adanya program pemerintah, di tahun 2017 naik yang membuat akun tabungan naik menjadi 48,9 persen dan 2018 menjadi 51,2 persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Iskandar Simorangkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com