Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solar Langka di Berbagai Daerah, Ini Langkah Pertamina

Kompas.com - 15/11/2019, 19:55 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pihak mengeluhkan langkanya BBM jenis solar diberbagai daerah dalam satu pekan ini. Mulai dari Garut, Surabaya hingga Parepare.

Namun Pertamina menyatakan bahwa kini ketersediaan solar subsidi baik di terminal BBM maupun di SPBU mencukupi untuk kebutuhan konsumen. BUMN Migas itu mengaku sudah mengambil langkah.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, Pertamina telah menambah suplai solar untuk ketersediaan yang lebih merata," ujar VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Politisi Gerindra Surati Jokowi, Keluhkan Kelangkaan Solar di Sumbar

Pertamina menyatakan telah menambah sekitar 20 persen suplai solar untuk memastikan pemerataan penyaluran dan melakukan percepatan distribusi untuk pelayanan ke masyarakat yang lebih optimal.

Pertamina berharap penyaluran BBM Bersubsidi, termasuk solar, tepat sasaran. Sebab kata Fajriyah, hingga kini BBM Bersubsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat mampu.

Padahal, ucapnya, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, BBM tertentu termasuk Solar bersubsidi hanya diperuntukkan bagi industri rumah tangga, usaha mikro, usaha pertanian, usaha perikanan, transportasi dan pelayanan umum, termasuk juga kendaraan pribadi dengan kapasitas mesin atau CC yang kecil.

"Bagi masyarakat golongan mampu, agar menggunakan BBM non subsidi yang ketersediaannya memang lebih banyak, sehingga BBM subsidi dapat lebih dinikmati oleh penggunanya sesuai ketentuan," kata dia.

Baca juga: Sepekan Solar Langka, Pengusaha Angkutan Barang di Garut Merugi

Adapun BBM non subsidi meliputi Dexlite atau Pertamina Dex sebagai pengganti Solar dan Pertalite, Pertamax ataupun Pertamax Turbo sebagai pengganti Premium.

Sebelumnya, pengusaha angkutan barang di Garut, Jawa Barat (Jabar) mengeluhkan kelangkaan solar bersubsidi. Akibatnya, biaya operasional meningkat.

Sigit (39), pengusaha angkutan pasir menuturkan, langkanya bio solar sudah terjadi selama sepekan terakhir, mengakibatkan sopir terpaksa menggunakan solar dexlait dengan harga yang dua kali lipat.

“Kemarin hari Selasa (12/11/2019), semua SPBU di Garut tidak ada bio solar, jadi terpaksa pakai solar dex, harganya Rp 10.200 per liter, kalau bio solarhanya Rp 5.150 per liter,” katanya, Kamis (14/11/2019).

Baca juga: Jan Ethes Dijadikan Nama Varietas Baru Buah Anggur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com