Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Top 5 Formasi CPNS 2019 | Penolakan Ahok Sangat Politis

Kompas.com - 20/11/2019, 05:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi seputar penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 masih mendapatkan perhatian publik. Bahkan artikel seputar CPNS 2019 kembali menjadi yang terpopuler di Money Kompas.com sepanjang Selasa (19/11/2019).

Kali ini berita CPNS 2019 yang paling banyak dibaca yakni top 5 instansi dengan jumlah pelamar terbanyak. Artikel ini bisa unggul dari artikel penolakan Ahok masuk BUMN yang dinilai politis. 

Berikut 5 berita terpopuler Money kemarin:

1. 3 Juta Peserta CPNS Sudah Buat Akun, Ini 5 Formasi yang Paling Banyak Dipilih

Penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 tahun ini direspons positif oleh semua lapisan masyarakat Indonesia. Sejak pembukaan pendaftaran, situs web http://sscasn.bkn.co.id diserbu ribuan pendaftar.

Baca juga: Tarif Listrik Pelanggan 900 VA Naik Awal 2020, Ini Kata Luhut

Adapun jumlah peserta CPNS yang sudah membuat akun hingga Senin (18/11/2019) berjumlah 3.048.190 orang pelamar. Sementara pelamar yang sudah mengisi formulir berjumlah 1.110.622 pelamar dan yang sudah submit ada 485.006 pelamar.

Lantas formasi mana saja yang paling banyak dipilih? Baca selengkapnya di sini.

2. Pengamat: Penolakan Ahok Jadi Dirut Pertamina Sangat Politis

Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman menilai Menteri BUMN Erick Thohir tak perlu risau dengan adanya penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama dari serikat pekerja Pertamina.

Menurut dia, Serikat Pekerja tidak memiliki yang alasan masuk akal menolak Ahok menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama Pertamina. Penolakan itu lebih karena alasan politis dan takut jika Ahok akan bersih-bersih di Pertamina. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: BPJS Kesehatan Targetkan Semua RS Punya Sistem Antrean Online Pada 2020

 

3. Hampir Sebulan Jadi Menteri KKP, Apa Beda Edhy Prabowo dengan Susi?

Hampir sebulan Mantan Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menggantikan menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti.

Menjadi menteri setelah Susi yang terobosannya kerap nyentrik membuatnya jadi salah satu yang disorot publik. Lantas apa beda Susi dan Edhy Prabowo? Baca selengkapnya di sini.

4. Sebulan Menjabat, Erick Thohir Bongkar Pasang Pejabat BUMN

Hampir satu bulan menjabat, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bergerak cepat. Ia membongkar pasang jabatan yang ada di lingkungan kerjanya maupun perseroan.

Baca juga: Menteri ESDM: Kenaikan Tarif Listrik Awal 2020 Kan Enggak Banyak...

Tugas dia dimulai dengan memanggil beberapa kandidat yang bakal mengisi jabatan vital di perseroan milik BUMN. Namun gebrakan Erick tak sampai di situ. Apa saja gebrakannya? baca selangkapnya di sini.

5. Kelola Rp 8.200 Triliun, Erick Thohir: Saya Perlu Teamwork yang Kompak

Menteri BUMN Erick Thohir mulai menjalankan misi Presiden Joko Widodo mengenai penciptaan birokrasi yang efektif dan efisien. Hal ini dilakukan dengan perombakan jajaran pejabat di Kementerian BUMN.

Erick mengatakan membutuhkan teamwork yang kompak di Kementerian BUMN. Apalagi dana aset yang dikelola BUMN mencapai Rp 8.200 triliun. Baca selangkapnya di sini.

Baca juga: Ingin Menabung Setiap Hari? Simak 8 Cara Mudahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com