Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Kaget Banyak Investor Asing Tertarik Megaproyek Ibu Kota Baru

Kompas.com - 20/11/2019, 09:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan mengaku kaget dengan banyak investor asing yang tertarik mengeksekusi megaproyek pembangunan ibu kota baru RI di Kalimantan Timur.

"Saya juga kaget, jadi semua orang tertarik masuk situ (ibu kota baru," kata Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Selasa (19/11/2019).

Dia menuturkan, negara-negara seperti Jepang, Hongkong, bahkan Pangeran Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan tertarik menanamkan modalnya di ibu kota baru RI.

Baca juga: 30 Investor Jepang Lirik Megaproyek Ibu Kota Baru RI

Teranyar, 30 investor Jepang juga tertarik menanamkan modalnya di ibu kota baru, disamping proyek Patimban dan kereta cepat Jakarta-Surabaya.

"Ya dari Jepang. Bukan hanya itu, Abu dhabi crown prince juga mengatakan berminat di sini. Dan presiden sudah mengiyakan itu. Jadi mereka ingin," sebut Luhut.

Adapun sejauh ini, kata Luhut, total dana asing yang telah masuk sekitar 3,2 miliar dollar AS. Dana itu masuk dari berbagai industri yang berniat menanamkan modal di Indonesia. Investasi itu diyakini mampu menciptakan 50.000 hingga 100.000 lapangan pekerjaan.

Baca juga: Pemerintah Ajak Swasta Bangun Ibu Kota Baru

"Saya bilang yang swasta kemarin, ini ada 3,2 miliar dollar yang masuk dalam berapa industri. Menciptakan lapangan kerja mungkin bisa sampai 50.000 sampai 100.000 dengan multiplier effect-nya," sebut Luhut.

Nantinya, investor yang masuk dalam kategori private sector, termasuk investor Jepang itu diperbolehkan menangani setengah proyek dari kebutuhan dana ibu kota baru yang sebesar Rp 460 triliun.

"Ya kan saya kira Rp 460 triliun (kebutuhan dana ibu kota baru). Jadi setengahnya mungkin bisa private sector yang masuk ya," pungkasnya.

Baca juga: Aset Pemerintah di Jakarta Rp 1.123 Triliun, Bisa untuk Modal Bangun Ibu Kota Baru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com