Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Laksanakan Mandat Kementerian ESDM, PGN Selesaikan Pembangunan Jargas Dumai Akhir 2019

Kompas.com - 20/11/2019, 16:05 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menjelang akhir 2019, PT Perusahaan Gas negara Tbk (PGN) akhirnya menyelesaikan pembangunan jaringan gas (jargas) di Kota Dumai.

Jargas Dumai pun siap melayani kebutuhan energi masyarakat dengan dimulainya gas in pada Rabu (20/11/2019) untuk 4.743 sambungan rumah (SR).

Angka itu meliputi 1.283 rumah di Kelurahan Teluk Binjai dan 3.460 rumah di Kelurahan Jaya Mukti. Jenis pelanggan adalah kategori R2 atau setara masyarakat yang mengonsumsi listrik 1.300 watt.

“Melalui Jargas di Dumai , masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian secara efisien,” kata SVP Strategic Stakeholder Management PGN, Santiaji Gunawan dalam keterangan tertulisnya (20/11/2019).

Baca juga: November 2019, PGN Boyong 6 Penghargaan

Ia melanjutkan melalui energi baik yang mengalir secara nonstop itu, masyarakat akan mendapat nilai lebih.

Jargas Dumai dengan total panjang pencapai 89 kilometer (km) ini dibangun sejak Mei 2019 oleh Kontraktor PT Hutama Karya (Persero).

Pembangunan jargas tersebut merupakan salah satu tindak lanjut proyek jaringan pipa transmisi Duri-Dumai untuk memenuhi kebutuhan energi wilayah Dumai.

Jaringan pipa Duri - Dumai menyasar sektor komersial, rumah tangga, dan industri.

Sumber gas berasal dari Blok Corridor yang dikelola ConocoPhilips di Sumatera Selatan dan tambahan gas dari Blok Bentu yang dioperasikan EMP.

Upaya ciptakan kedaulatan energi nasional

Sementara itu, pembangunan Jargas merupakan salah satu bentuk sinergi pemerintah menciptakan kedaulatan energi nasional.

“Pada 2020, pemerintah menargetkan akan membangun sebanyak 293.533 SR di 54 kabupaten atau kota,” kata Sekretaris PGN, Rachmat Hutama.

Baca juga: Komitmen PGN Penuhi Pasokan Gas Berbuah Manis Pada Akhir 2019

Saat ini, PGN sedang menyelesaikan proyek pembangunan pipa gas sepanjang 486 kilometer sampai 2021, salah satunya pipa gas Duri-Dumai tahap II sepanjang 67 km.

Pipa gas Duri-Dumai tahap II itu diharapkan dapat menyalurkan gas untuk memenuhi kebutuhan Refinery Unit (RU) II Dumai.

Wali Kota Dumai, Zukilfi AS didampingi Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Alimuddin Baso, Group Head SSM PT PGN Tbk, Santiaji Gunawan, Ketua Komisi I DPRD Dumai dan Ketua PKK Kota Dumai, Haslinar Zulkifli AS, serta perwakilan PPK Migas Husaini melaksanakan pengaliran gas pertama jaringan gas (jargas) rumah tangga di Dumai, Rabu, (20/11/2019). Dok. PGN Wali Kota Dumai, Zukilfi AS didampingi Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Alimuddin Baso, Group Head SSM PT PGN Tbk, Santiaji Gunawan, Ketua Komisi I DPRD Dumai dan Ketua PKK Kota Dumai, Haslinar Zulkifli AS, serta perwakilan PPK Migas Husaini melaksanakan pengaliran gas pertama jaringan gas (jargas) rumah tangga di Dumai, Rabu, (20/11/2019).

Ada pula rencana pengembangan pipa distribusi Dumai sepanjang 56 km untuk kebutuhan industri, komersial, serta rumah tangga di Dumai, Pekanbaru, dan sekitarnya.

“Kami berharap pembangunan Jargas ke depan akan lebih masif,” kata Rachmat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com