"Kalau menurut saya, salahin diagnosis. Investasi itu kan dari luar, Indonesia itu tidak banyak investasinya dari luar. Investasi itu kan ada di BKPM. Memang nomenklaturnya di dia, tapi jadi enggak benar. Kalau mau jelas, angkat saja dia jadi Perdana Menteri, dia suruh semua menterinya," ujarnya.
Faisal menyebutkan, selama ini Indonesia dari sisi investasi sebenarnya tidak mengalami kemerosotan. Bahkan, nilai investasi di Indonesia lebih tinggi dari rata-rata Negara ASEAN dan China. Meski, jumlahnya lebih rendah dari Vietnam dan India.
"Apalagi penyebabnya adalah seolah-olah investasi kita ini jeblok, enggak. Investasi Indonesia tidak jelek-jelek amat. Dari dulu investasi asing kecil perannya. Investasi asing yang datang ke Indonesia tahun lalu, itu nomor 16 di dunia, naik dari nomor 18. Dan lebih tinggi dari datangnya investasi ke Vietnam. Egggak jelek kan? Real, 22 miliar dollar AS datang ke Indonesia. Jadi diagnosisnya salah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.