Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Digital, Begini Cara Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Siasati Pasar

Kompas.com - 21/11/2019, 13:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Era digitalisasi membuat cara-cara lama ditinggalkan. Para pelaku usaha dan industri harus memutar otak untuk bertransformasi agar tidak tergerus di era disrupsi.

Direktur Utama PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Suhendra Wiriadinata mengatakan, industri kertas bisa dibilang paling terdampak seiring dengan munculnya digitalisasi.

"Kalau kita bicara digitalisasi, otomatis kami industri kertas paling terdampak. Apalagi sekarang era kertas putih sudah turun," kata Suhendra dalam diskusi Kompas100 CEO Lunch Discussion di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Karena paling terdampak, Suhendra mengaku Tjiwi Kimia harus bertransformasi agar perusahannya tetap berdiri di era digitalisasi. Dia pun mendukung otomasi di dalam internal perusahaan.

Suhendra menjelaskan, perusahaan telah menurunkan produksi kertas putih lantaran penggunaanya semakin menurun terganti dengan produk-produk digital. Alih-alih memproduksi kertas putih, pihaknya justru memproduksi kertas coklat.

Baca juga : Kemajuan Teknologi, Ini Langkah Digitalisasi Telkom

"Otomasi memang berdampak pada kami. Tapi kalau tidak otomasi kan kami akan mati. Sekarang eranya harus berubah. Era kertas putih sudah turun. Sekarang sebagian mesin sudah keluarkan kertas coklat," katanya.

Kertas Coklat

Adapun kertas coklat yang dimaksud Suhendra adalah kardus-kardus untuk pengepakan barang. Dia melihat, tren kardus coklat maupun kardus pada umumnya tetap tumbuh seiring dengan menjamurnya e-commerce.

Bagaimana pun, e-commerce tetap membutuhkan logistik dan kardus-kardus tersebut untuk pengepakan barang yang dikirim kepada konsumen.

"Tokopedia, Shopee, dan teman-temannya mau kirim barang harus ada kertas. Kardus coklat. Jadi kami switching ke industri kertas coklat dan kardus coklat. Kita enggak mungkin diam saja (lihat perubahan)," pungkas Suhendra.

Kendati demikian, memang ada beberapa kebutuhan kertas yang tetap tumbuh, seperti produk tissue yang lekat digunakan masyarakat. Untuk itu, pihaknya bakal terus menyesuaikan industri dengan zamannya terlebih jika iklim usaha kondusif.

"Yang namanya industri mau ada untung pasti kita kejar. Enggak usah disuruh kalau iklimnya kondusif kami akan cari cara. Jadi industri harus bergeser dengan cepat, Kalau enggak akan mati," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com