Jalankan Amanat Negara, 3 Anggota MIND ID Raih IMA Awards 2019

KOMPAS.com– Indonesia Mining Association (IMA) Awards 2019 memberi penghargaan kepada tiga anggota Mining Industry Indonesia (MIND ID), yaitu PT Timah Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Bukit Asam Tbk di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Direktur Layanan Strategis sekaligus Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama Holding Industri Pertambangan MIND ID Ogi Prastomiyono mengatakan, penghargaan tersebut merupakan salah satu hasil dari kerja keras anggota Holding dalam menjalankan amanat negara.

“Kami mengucapkan selamat kepada PT Timah Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Bukit Asam Tbk atas penghargaan yang didapat dari IMA Awards 2019,” kata Ogi, seperti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/11/2019).

Dalam Awards 2019 PT Timah Tbk mendapat tiga penghargaan. Rinciannya yaitu Perusahaan Belanja Terbesar di Dalam Negeri Terbaik Perusahaan Mineral, Perusahaan dengan Penerapan Konsevasi Mineral Ikutan Terbaik, dan Perusahaan Tambang yang Melaksanakan Hilirisasi Terintegrasi Terbaik Perusahaan Mineral.

Adapun PT Freeport Indonesia mendapat dua penghargaan, yaitu Perusahaan dengan Pembayaran PNBP Terbesar Perusahaan Mineral, dan Perusahaan Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Terbaik Perusahaan Mineral.

Baca juga: Inalum Gelar Research Award Competition, Berhadiah Dana Penelitian Rp 3 Miliar

Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk. mendapat penghargaan Perusahaan Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Terbaik BUMN.

Ogi menambahkan, seluruh anggota Holding akan terus memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat Indonesia dengan menjalankan tiga mandat utama yaitu mengelola sumber daya strategis, membangun hilirisasi industri, dan menjadi perusahaan kelas dunia.

Perlu diketahui, IMA Awards 2019 dilaksanakan oleh Asosiasi Pertambangan Indonesia, sebuah asosiasi perusahaan tambang tertua di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1975.

Asosiasi Pertambangan Indonesia beranggotakan perusahaan pemegang Kontrak Karya (KK), pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B), dan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang telah berkontribusi sebesar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertambangan.