NEW YORK, KOMPAS.com - Perilaku menunda-nunda pekerjaan adalah hal yang sangat wajar terjadi. Baik secara sadar maupun tidak sadar, akan selalu ada aktifitas yang ditunda, tak lagi menjadi prioritas, hingga akhirnya terus dikesampingkan untuk akhirnya diselesaikan karena terpaksa.
Dikutip dari fastcompany, Sabtu (23/11/2019) seorang Time Management Coach, Elizabeth Grace Saunders mencoba untuk menguraikan masalah gangguan menunda-nunda pekerjaan atau yang kerap disebut procrasination.
Dia mengatakan, ketika orang-orang sukses dihadapkan pada masalah tersebut, mereka akan menyadari hal itiu terjadi, untuk kemudian menyelesaikan masalah sesegera mungkin untuk mengurangi dampak jika terus ditunda. Saunders mengatakan, kenyataan akan selalu menang.
Baca juga : Kebiasaan Malas Ini Bikin Keuangan Berantakan...
"Semakin kita dengan realitas, akan semakin mudah kita menyelesaikannya," ujar dia.
Adapun berikut 4 strategi agar terlepas dari procrasination menurutnya:
Akan lebih mudah untuk mengurangi sikap menunda pekerjaan ketika hal itu dianggap sebagai sesuatu yang dilakukan, bukan sebagai identitas diri.
"Sehingga, daripada Anda mengatakan bahwa Anda seorang procrasinator, akan lebih baik jika Anda mengatakan diri Anda sedang menunda pekerjaan tertentu," ujar dia.
Menurut Saunders, jika seseorang melepaskan sikan menunda sebagai bagian dari identitas diri, maka akan lebih mudah untuk orang itu bersikap.
Dengan demikian, seseorang akan melepaskan rasa penyesalan karena terkadang menunda-nunda pekerjaan. Selain itu, dia juga bisa lebih obyektif dalam melihat situasi.
"Tujuannya adalah untuk tidak menghakimi diri sendiri atau apa yang Anda rasakan dan tidak rasakan. Namun lebih kepada bagaimana menganalisa apa yang sedang terjadi sehingga bisa bergerak untuk mengubah itu," ujar dia.
Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengetahui apa yang menjadi halangan sehingga memilih menunda suatu pekerjaan tertentu.
"Anda bisa melakukan brainstorming hingga bisa mengidentifikasi semua hambatan-hambatan secara spesifik sebelum akhirnya bertindak," ujar Saunders.
Terdapat beberapa kemungkinan yang membuat seseorang memilih untuk menunda pekerjaannya, seperti pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan sangat berat, tidak benar-benar memahami cara menyelesaikan pekerjaan.
Kemungkinan lainnya adalah aktifitas yang harus dilakukan membosankan, menilai pekerjaan yang harus dilakukan bodoh dan tak penting, ada hal-hal yang luput, membutuhkan tempat yang sepi, khawatir hasil kerja akan dihakimi orang lain, dan sebagainya.
Setelah diketahui penghalang yang membuat menunda, tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menuntaskan hambatan-hambatan tersebut.
Untuk bisa mulai bekerja, ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu, misalnya dimulai dengan menjadwalkan bertemu dengan rekan kerja untuk membincangkan proyek, merancang waktu dan deadline untuk pekerjaan.
Kemudian mengingatkan diri bahwa pekerjaan awal tak perlu sempurna, mendengarkan podcast atau musik yang menyenangkan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membosankan, dsb.
"Tuntaskan hambatan-hambatan tersebut sehingga yang tinggal Anda lakukan adalah menyelesaikan pekerjaan Anda," ujar Saunders.
Ketika Anda bergumul dengan menunda-nunda tugas tertentu, pekerjaan tersebut tidak akan usai dengan mengalir begitu saja. Anda mungkin tidak pernah benar-benar menikmati pekerjaan tersebut, bahkan proses pengerjaan pun tidak akan efisien. Namun setidaknya, pekerjaan tersebut selesai.
Meski proses yang dilalui tidak cepat, dan hasilnya tidak sempurna, akhirnya satu-per satu tanggungjawab Anda usai. Rayakan setiap kemajuan kecil yang Anda buat sehingga akhirnya setiap hal yang ada di daftar pekerjaan Anda sudah selesai satu per satu.
"Lakukan dan selesaikan terus menerus, hingga akhirnya setiap tugas yang menumpuk hanya tinggal kenangan di masa lalu," ujar Saunders.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.