Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Laris Manis Saham Syariah Dorong 2 Sekuritas Ini Luncurkan Wakaf Saham

Kompas.com - 23/11/2019, 17:45 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan adanya peningkatan dan pengembangan pada pasar modal syariah dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data BEI per 18 November 2019, sejak 2011 jumlah saham syariah mengalami peningkatan sebesar 76 persen. Dari yang semula 237 saham menjadi 419 saham syariah.

Dari data itu pula ditemukan bahwa saham syariah mampu mendominasi pasar modal sebesar 63 persen dari total saham yang saat ini tercatat di BEI.

Beranjak dari hal tersebut, BEI membuka perdagangan baru dalam dunia saham, yaitu wakaf saham yang dilaksanakan di gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Baca juga: Investor Saham Syariah Naik 2.323 Persen dalam 5 Tahun Terakhir

Di saat yang bersamaan, Phillip Sekuritas dan Panin Sekuritas meluncurkan Wakaf Saham dengan menggandeng Dompet Dhuafa sebagai nazir atau pengelola wakaf saham.

Tepat pukul 09.00 WIB, pembukaan perdagangan wakaf saham kedua emiten tersebut dibuka dengan ditandai penekanan layar sentuh oleh pejabat perusahaan terkait yang disaksikan oleh Direktur Pengembangan BEI Dirut Baznas dan wakil ketua Badan Wakar Indonesia.

Adapun pejabat yang dimaksud, yakni General Manager Wakaf Dompet Dhuafa Bobby P. Manullang, Direktur Phillip Sekuritas Thessalonica Winarto, Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha, dan Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa Ustad Dr. Izzuddin Abdul Manaf, LC. MA.

Memajukan perekonomian syariah di Indonesia

Sebagai anggota mitra BEI yang menyelenggarakan Sharia Online Trading System (SOTS), Phillip Sekuritas dan Panin Sekuritas berkomitmen bersama Dompet Dhuafa untuk terus berupaya meningkatkan perekonomian syariah di Indonesia, salah satunya melalui program wakaf saham yang baru saja diluncurkan.

Baca juga: Investasi Saham Syariah Bisa Jadi Harapan di Tengah Risiko Krisis

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (23/11/2019), Bobby mengatakan, tak hanya memajukan perekonomian syariah di Indonesia, wakaf saham bisa menjadi alternatif bagi para investor untuk berbagi melalui instrumen saham.

Sementara itu, Thesanolica mengungkapkan, kerja samanya dengan Dompet Dhuafa telah terjalin sejak 2016.

“Dengan peluncuran wakaf saham, upaya kami untuk saling membantu dan berbagi akan semakin luas melalui manfaat wakaf,” ujarnya.

Thesanolica menjelaskan lebih lanjut mengenai skema dari wakaf saham. Nantinya, saham syariah (yang akan diwakafkan) disetor atau diserahkan ke lembaga pengelola investasi.

Baca juga: KSEI: Potensi Investasi Saham Syariah Sangat Besar

Keuntungan yang berasal dari pengelolaan tadi akan disetor ke lembaga pengelola wakaf. Pemanfaatan wakaf saham yang akan digunakan adalah hasil dividen atau pembagian laba dari pemegang saham.

Di lain sisi, Prama berharap program wakaf saham bersama Dompet Dhuafa ini dapat mewujudkan kemajuan ekonomi syariah yang bermanfaat, baik itu untuk kepentingan ibadah maupun memajukan kesejahteraan umat.

Dengan bergabungnya kedua emiten tersebut, ini berarti sudah ada enam perusahaan sekuritas yang meluncurkan layananan wakaf saham selama tahun 2019.

“Kami berharap akan terus diikuti perusahaan sekuritas lainnya. Sebab menurut catatan kami, potensi pasar modah syariah ditambah dengan potensi wakaf saham. Dan mudah mudahan ini dapat menjadi sumber pahala wakaf yang sangat berpotensi,” kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi.

Baca juga: Prediksi Kinclongnya Kinerja Reksa Dana Saham Syariah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com