Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Ilegal Marak, OJK Ingatkan Masyarakat untuk Ingat 2L

Kompas.com - 25/11/2019, 14:03 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya investasi ilegal akhir-akhir ini di internet membuat pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengingatkan masyarakat agar waspada.

Sebagaimana diketahui, beberapa investasi yang marak belakangan ini namun ternyata bodong di antaranta Kampoeng Kurma hingga Binomo. Iklan kedua produk investasi bodong itu sempat viral.

Akibatnya, tidak sedikit masyarakat dan investor yang terjebak dengan investasi bodong.

Kepala Satuan Tugas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tongam Lumban Tobing memberikan saran kepada masyarakat agar tidak gampang tertipu dengan investasi ilegal.

Ada dua poin penting yang menurutnya, harus diingat oleh masyarakat atau pelaku investor agar tetap berinvestasi secara cerdas, yakni, 2L, logis dan legal.

"Biasanya investasi ilegal itu menawarkan imbal hasil yang tinggi tanpa risiko dalam waktu cepat. Kita sering mengingatkan kepada masyarakat apabila ada penawaran investasi ilegal, cek 2L. L pertama legal, dan L kedua logis," katanya kepada Kompas.com, Senin (25/11/2019).

Baca juga : Binomo Investasi Bodong? Ini Kata Bappebti dan Satgas Waspada Investasi

Dijabarkan, kegiatan usaha investasi yang ilegal selalu disertai keabsahan dari lembaga hukum. Selain itu, telah terdaftar di OJK maupun Bappebti yang menangani perusahaan-perusahaan berbasis investasi.

"Legal artinya ada penawaran investasi sejujurnya, ada badan hukum, izin produk. Kalau nggak ada, jangan diikuti," ucapnya.

Lalu, OJK meminta kepada masyarakat jangan terpengaruh oleh rayuan investasi yang menawarkan keuntungan cepat. Pasalnya, kegiatan usaha investasi legal, selalu menawarkan keuntungan yang tidak begitu cepat dan ada risiko yang diambil oleh pelaku investor. Semisal, instrumen investasi saham.

"Kemudian, L kedua logis, yang artinya rasional. Rasional itu menawarkan kita investasi dan diberikan imbal hasil per bulan atau bahkan per hari, nggak rasional," ujarnya.

Untuk mengetahui perusahaan investasi apa saja yang tidak memiliki legalitas, dia menganjurkan masyarakat untuk terus memantau website OJK serta Bappebti. Per Oktober 2019, OJK mendata sebanyak 27 kegiatan usaha tanpa izin ditutup.

Kegiatan usaha tersebut terdiri dari 11 trading forex tanpa izin, 8 investasi cryptocurrency tanpa izin, 2 multi level marketing tanpa izin, serta satu travel umrah tanpa izin dan lima investasi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com