Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Digital, Pelaku Industri Harus Cepat Bertransformasi

Kompas.com - 25/11/2019, 14:57 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi digital harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia (SDM). Bila tidak, maka SDM akan kian tertinggal dengan perkembangan teknologi yang lari begitu cepat.

Mantan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengingatkan agar perubahan tersebut juga dilakukan oleh para pelaku industri segera mungkin. Caranya yakni dengan melakukan transformasi digital agar tak kalah dalam bersaing.

Dia mencontohkan, perusahaan taksi Blue Bird yang kini tersaingi oleh layanan jasa transportasi berbasis online yang terus berkembang yakni Gojek dan Grab.

Baca juga: Agar Terhindar dari Investasi Bodong, Simak 2 Caranya

"Tentu saja ketika perubahan teknologi informasi yang begitu cepat maka industri harus cepat berubah. Jadi, industri harus bertransformasi sesuatu hal yang baru. Ketika transformasi industri ini terjadi maka pekerjaan itu juga berubah," kata Hanif dalam acara Smart Business Outlook 2020 di Jakarta, Senin (25/11/2019).

"Ada pekerjaan yang kadaluarsa atau hilang diganti dengan pekerjaan-pekerjaan yang baru. Pekerjaan berubah maka ada skill yang tidak relevan, ada skill baru yang dibutuhkan," lanjut dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam periode keduanya kali ini, tengah fokus mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing. Dengan cara mengembangkan SDM melalui pelatihan yang akan didanai oleh negara serta dibantu oleh pihak swasta.

Baca juga: Jadi Komisaris, Komjen Condrokirono Diminta Atasi Kebocoran di Pertamina

"Di sinilah penting agar ada akses bagi setiap orang untuk mendapatkan skill yang baik agar bisa meningkatkan skill-nya dan juga memperbarui skill-nya sehingga lebih disesuaikan (dengan) kebutuhan di bursa kerja. Pendidikan dan pelatihan kerja memainkan kunci untuk memastikan agar setiap warga negara memiliki perlindungan diri di era kompetitif," ujarnya.

Selain itu, dibutuhkan tata kelola pemerintahan yang berbasis pada semua aspek digitalisasi agar Indonesia mampu menjawab tantangan perkembangan era digital.

"Dan menurut saya, Pak Joko Widodo sudah terus-menerus menyuarakan pentingnya perubahan itu, pentingnya deregulasi, pentingnya dilakukan penyesuaian dan adaptasi agar bisnis yang diberikan pemerintah bisa lebih berkualitas, bisa lebih cepat, dan bisa lebih dijangkau oleh semua orang. Itulah implementasi 4.0 itu menjadi suatu kunci untuk memastikan agar daya saing kita menjadi lebih baik," tuturnya.

Baca juga: Ini Alasan Erick Thohir Tak Angkat Ahok Jadi Dirut Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com