Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marketplace Ralali.com Bantu Pedagang Asongan Naik Kelas

Kompas.com - 25/11/2019, 18:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Marketplace business to business Ralali.com mendorong perkembangan pelaku bisnis UMKM.

Chief Operating Officer Ralali.com Alexander Lukman, menyebut pihaknya terus berupaya memberikan solusi yang dibutuhkan secara lengkap di dalam platform Ralali.com.

“Misi kami adalah memberikan kemudahan dalam pemenuhan akses kebutuhan usaha (sourcing), pengembangan usaha (scaling) dan penguatan usaha (sustaining). Kami senantiasa menghadirkan ekosistem digital dengan berbagai fitur terkini untuk menjadi solusi usaha pelaku UMKM,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (25/11/2019).

“Melalui Ralali.com, proses pemenuhan barang usaha (sourcing) lebih lengkap dan sesuai dengan kategori bisnis. Semua tersedia di dalam aplikasi, Usaha dapat terus jalan karena dipermudah dengan ketersediaan akses pembiayaan usaha yang merupakan bagian dari misi Ralali.com yaitu sustaining,” ujar Alex.

Baca juga: Marketplace Ralali.com Berdayakan Warga Senior Jadi Agen

Untuk mengoptimalkan layanan, Ralali.com mengakomodir distribusi logistik ke seluruh pembeli atau Sahabat Ralali.com dengan Ralali Kargo, dengan durasi pengiriman maksimal 3 hari.

Selain itu, tantangan modal usaha dapat dijawab dengan pembiayaan melalui finansial teknologi Ralali.com yang dapat dirasakan manfaatkan dalam 5 hari kerja dengan bunga lebih rendah mencapai 1,3 persen.

Saat ini Ralali.com telah menghubungkan 14.000 seller dengan 300.000 jenis produk kepada 700.000 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Lebih dari itu, Ralali.com telah membantu lebih dari 2.500 UMKM dari sisi pembiayaan usaha. Ralali.com fokus membantu pelaku usaha ritel seperti warung kelontong, warung makan, kios HP, toko elektronik bahkan toko busana.

Salah satu pelaku UMKM yang menikmati bantuan tersebut adalah Maman, yang awalnya bertahan hidup sebagai pedagang asongan namun kini omzet usahanya mencapai Rp 70 miliar per tahun.

Baca juga: Bantu UMKM Go Online, Ralali.com Gerakkan Ratusan Ribu Agen

Di depan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Maman menenteng ember berisi aneka minuman dingin.

“Dari subuh sampai sore saya dagang asongan. Dulu enggak punya toko, enggak punya barang yang dijual. Jadi malamnya keliling nawarin barang supplier ke warung-warung. Modal percaya, akhirnya ada (warung) yang mau beli sama saya. Terus saya tenteng sendiri dagangan ke warung-warung,” tutur Maman.

Meski begitu, ia terus memutar otak dengan memperkerjakan 12 orang rekannya untuk berdagang asongan.

“Saya modalin teman-teman untuk dagang asongan. Jadinya saya bisa fokus berjualan ke warung-warung. Setelah 3 tahun akhirnya punya langganan 20 warung. Baru saya berani sewa toko,” ujar Maman.

Toko Maman, begitu ia menamai usahanya, menjual 2.700 jenis produk dari berbagai supplier FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dengan omzet per hari sekitar Rp 160 juta atau Rp 5 miliar per bulan dengan melayani retailer offline.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com