Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegagalan di Awal Karier Bisa Membawa Kesuksesan di Masa Depan, Benarkah?

Kompas.com - 26/11/2019, 07:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - "Deskripsikan kegagalan Anda," adalah pertanyaan umum dan rumit yang sering muncul dalam setiap wawancara kerja. Pertanyaan itu sebetulnya punya alasan yang baik.

Menurut studi baru dari Kellogg School of Management Northwestern University, pengalaman masa lalu Anda dengan kegagalan dapat memprediksi kesuksesan karier Anda dalam jangka panjang.

Para peneliti menganalisis data dari para ilmuwan yang telah mengajukan permohonan hibah dari National Institutes of Health di awal karier mereka (antara 1999-2005).

Mereka mencatat, ada 2 tipe peneliti, yaitu peneliti yang menerima dana untuk penelitian, dan peneliti yang proyeknya tidak berhasil.

Baca juga: Bagi Gen Z, Gaji dan Kesuksesan Karier Jadi Prioritas Utama

Kemudian, mereka melacak berapa banyak makalah yang diterbitkan para ilmuwan selama dekade berikutnya, dan menghitung berapa kali studi-studi tersebut dikutip dalam makalah lain untuk mengukur seberapa sukses penelitian mereka.

Hasilnya, 6,1 persen kelompok peneliti gagal lebih mungkin menerbitkan makalah "hit" daripada yang sukses dalam penelitian.

"Mereka yang tertinggal atau gagal, lebih mungkin melakukannya lebih baik daripada mereka yang sukses instan," kata Profesor di Kellogg School of Management Dashun Wang dikutip CNBC, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Sri Mulyani: Nanti di Akhir Karier, Saya Katakan...

Hipotesis yang paling masuk akal lainnya, para ilmuwan yang menerima hibah awal harus menindaklanjuti dengan penelitian, yang mungkin menghambat pertumbuhan karier para peneliti itu.

"Sedangkan mereka yang berada dalam kategori nyaris gagal bisa berpikir lebih berani, dan itu memaksa mereka untuk mengejar lebih banyak untuk penelitian baru," ujarnya.

Temuan ini mungkin tampak spesifik untuk mereka yang bekerja di dunia akademis. Tapi Wang mengatakan hal tersebut kerap diterapkan oleh kehidupan sehari-hari, yang juga diterapkan untuk setiap kemunduran karir.

"Saya sudah menggunakannya dalam praktik sehari-hari sejak saya menemukan ini," ucap dia.

“Tidak ada yang kebal terhadap kegagalan. Tidak semua hal selalu berjalan sesuai keinginan Anda, "katanya. Jika Anda dapat bertahan dalam menghadapi kegagalan, ada bukti nyata bahwa itu akan membuahkan hasil," tambahnya.

Baca juga: Agar Karier Tak Terancam, Jangan Katakan 6 Hal Ini pada Atasan

Sementara bagi mereka yang telah sukses di awal karir mereka, Wang menyatakan hasil penelitian tersebut mesti menjadi peringatan.

"Jika Anda menjadi terlena, cepat atau lambat Anda mungkin berakhir menjadi lebih buruk daripada mereka yang tidak berhasil pertama kali," katanya.

Adapun secara umum, temuan ini dapat membantu orang yang tengah mencari kandidat dengan melihat resume maupun profil Linkedin. Hal-hal yang bisa dilihat sebelum memperkerjakan orang mungkin secara eksklusif terdiri dari kisah sukses dan diskusi soal pengalaman kegagalannya.

"Temuan ini membuat kita menjadi lebih serius tentang cara terbaik untuk menggambarkan kegagalan dalam pengalaman sukses yang khas," pungkasnya.

Baca juga: Ingat, Jangan Percaya 4 Mitos Karier Ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com