Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPATK Ikut Pantau Transaksi Rekening Artis Pamer Saldo

Kompas.com - 27/11/2019, 12:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pamer saldo ATM oleh sejumlah artis benar-benar berhasil menarik perhatian masyarakat. Tidak hanya masyarakat umum yang tertarik dengan aksi pamer saldo, pejabatpun mulai menyorot.

Setelah petugas pajak yang dibikin penasaran oleh aksi pamer saldo para artis mengerahkan aparatnya, kini Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga tertarik untuk memelototi transaksi di rekening para artis tersebut untuk mengetahui apakah dari saldo itu ada transaksi mencurigakan atau tidak wajar.

Deputi Bidang Pemberantasan PPATK Firman Shantyabudi mengatakan, instansinya akan meminta informasi kepada pihak terkait seperti perbankan untuk memberikan penilaian mengenai kewajaran dan kebiasaan perputaran dana dari saldo para artis tersebut.

Seperti halnya kantor pajak, tindakan PPATK ini juga tak perlu mendapatkan izin terlebih dahulu dari otoritas perbankan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Ramai Artis Pamer Saldo ATM, Siap-siap Dipantau Ditjen Pajak

Jika menemukan transaksi mencurigakan di saldo para artis itu, perbankan akan melaporkan ke PPATK. Lalu, PPATK akan melakukan analisis apakah perputaran uang di saldo para artis itu sesuai dengan profil mereka, atau menemukan adanya indikasi transaksi keuangan mencurigakan.

Sekadar informasi, kategori transaksi mencurigakan ini misalnya ada aliran dari pelaku tindak pidana, apakah pelaku korupsi, pengedar narkotika, penipuan, tindak pidana pencucian uang dan lain-lain.

Jika PPATK menemukan ada transaksi mencurigakan di saldo rekening para artis itu, maka akan meneruskan laporan itu kepada aparat penegak hukum, apakah kepolisian, atau Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Bila analisis atau pemeriksaan PPATK menemukan kaitan harta atau dana tersebut dengan suatu kejahatan tertentu, PPATK akan menyampaikan laporan Hasil Analis atau Hasil Pemeriksaan kepada penegak hukum untuk ditindaklanjuti," ujar Firman kepada KONTAN, Selasa (26/11/2019).

Sebelumnya petugas pajak akan mengejar tingkat kepatuhan para artis yang memamerkan saldo rekening tersebut dalam melaporkan penghasilan mereka ke kantor pajak. Selain itu pajak juga akan menguji apakah pajak penghasilan (PPh) yang mereka bayarkan sudah sesuai dengan profil penghasilannya.

Baca juga: Kini Anda Bisa Tarik Tunai Saldo Uang Elektronik di ATM...

"Kalau mereka penghasilan di atas PTKP (penghasilan tidak kena pajak) wajib mendaftar dan membayar pajak penghasilan. Tentu dengan cara self assement," kata Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, Senin (25/11/2019).

Perlu kita tahu, kantor pajak secara otomatis akan menerima laporan saldo rekening termasuk milik para artis dan bisa melakukan permintaan Informasi dan/atau Bukti atau Keterangan (IBK) langsung ke bank tempat artis menyimpan dana, tanpa harus melalui izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selanjutnya, lembaga jasa keuangan akan mengirimkan laporan paling lama empat bulan setelah akhir tahun kalender.

Sebagai catatan Pajak kali pertama bisa menerima data saldo nasabah termasuk para artis tersebut, langsung dari lembaga keuangan sejak bulan April 2018, untuk sando rekening keuangan 31 Desember 2017.

Selanjutnya kantor pajak bisa memeroleh saldo rekening keuangan Orang Pribadi (OP) dengan saldo minimal Rp 1 miliar dan untuk entitas tidak terdapat batasan nilai saldo.

Baca juga: Fenomena Artis Pamer Saldo ATM, Psikolog Sebut Termasuk Star Syndrome

Sementara menurut Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu Irawan pihaknya akan melakukan pemeriksaan saldo rekening para artis di mulai dari kepatuhan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT).

Bila artis sudah patuh melaporkan kekayaan mereka termasuk isi di saldo tabungan mereka, maka datanya sudah tercatat di kantor pajak. (Vendi Yhulia Susanto)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: PPATK ikut pelototi transaksi rekening artis pamer saldo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com