Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicecar BBM Satu Harga, Menteri ESDM Minta Anggota DPR Awasi Distribusi

Kompas.com - 27/11/2019, 20:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan, penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga sudah tersebar di 170 titik.

"Realisasi 2017-2019 terkait BBM satu harga sebanyak 170 titik, kita akan perbanyak ini," ujar Arifin dalam kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) perdana dengan Komisi VII DPR RI di Gedung Legislatif, Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Dia pun berharap para anggota dewan bisa mengawasi jalur distribusi BBM Satu Harga sesuai daerah pemilihannya mereka masing-masing.

Baca juga: Menteri ESDM: Kenaikan Tarif Listrik Awal 2020 Kan Enggak Banyak...

Hal ini menjawab pertanyaan dari jajaran anggota Komisi VII DPR RI yang mengeluhkan masih tidak meratanya penyaluran BBM Satu Harga di daerah-daerah terpencil.

"Kami minta Bapak Ibu anggota melakukan pengawasan juga di dapil masing-masing soal pendistribusian BBM. Tahun depan kita akan menambah 83 penyalur," ucapnya.

Beberapa anggota dewan Komisi VII sebelumnya menanyakan serta mengeluhkan distribusi BBM Satu Harga yang dianggap masih tersendat dan tidak merata. Salah satunya oleh Ina Elisabeth, anggota Komisi VII dari Fraksi Nasdem dapil Papua.

"Berdasarkan pemaparan bapak tadi, ada 50 titik di Papua dalam hal BBM satu harga. Saya ingin tahu titik yang dimaksud di mana saja? Harga BBM di dapil saya bisa sampai 15 ribu per liter, mungkin ini perlu jadi perhatian," katanya.

Baca juga: Masyarakat Ayamaru Utara di Papua Barat Kini Nikmati BBM Satu Harga

Sementara Mercy Chriesty Barends mengeluhkan di daerah pemilihannya distribusi BBM Satu Harga tidak begitu banyak. Apalagi banyak Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berada di Maluku,

"BBM Satu Harga benar ada tapi stock-nya terbatas sehingga jika sampai ke daerah-daerah pun tidak BBM satu daerah lagi. Di Maluku masih banyak PLTD, jika BBM tidak ada bagaimana kami?" tanya anggota DPR dari Dapil Maluku itu.

Pertanyaan serupa juga dilontarkan oleh Sulaiman Umar, anggota Komisi VII dari PDI Perjuangan dapil Kalimantan Selatan. Ia mempertanyakan penyaluran BBM jenis solar masih tidak merata.

"Terkait dengan realisasi satu harga, bahwa solar Rp 5.150 saya meminta data 42 titik di Kalimantan Selatan di mana? Karena di dapil saya sering sekali mengalami kelangkaan solar," ujarnya.

Baca juga: Banyak Tembok Besar Didobrak, BBM Satu Harga Jokowi Lampaui Target

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Spend Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Spend Smart
Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Spend Smart
Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Spend Smart
Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

Whats New
Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Whats New
Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Whats New
Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Whats New
Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Whats New
Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Whats New
Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Whats New
'Wealth Wisdom' PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

"Wealth Wisdom" PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

Whats New
RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com