JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan Presiden AS, Donald Trump pada RUU Hak Asasi Manusia (HAM) di Hong Kong terkait demo-anti pemerintahan dinilai memperparah kondisi ekonomi global.
Tindakan campur tangan Trump ini sekaligus membuat China marah yang akhirnya berdampak pada perang dagang yang berpotensi memburuk.
Potensi kesepakatan dagang yang mungkin tidak akan direalisasikan pada Desember 2019, sekaligus menekan pergerakan dari nilai tukar mata uang Asia terhadap dollar AS.
"Optimisme terhadap potensi kesepakatan dagang AS Tiongkok mungkin sedikit menyusut hari ini karena Presiden Trump akhirnya tadi pagi menandatangani RUU HAM Hongkong menjadi UU," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Kompas.com, Kamis (28/11/2019).
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 8:45 WIB rupiah melemah tipis 2 poin pada level Rp 14.092 per dollar AS atau turun 0,02 persen dibandingkan penutupan Rabu Rp 14.090 per dollar AS.
Dollar Hong Kong juga melemah 0,02 persen pada level 7.828 per dollar AS. Sementara dollar Singapura melemah 0,06 persen pada level 1.366 per dollar AS.
Selama sepekan, rupiah memang tampak bergerak statis demikian juga halnya dengan beberapa mata uang Asia yang tidak menunjukkan pergerakan signifikan.
Menurut Ariston, hal ini karena pasar masih menunggu reaksi China terhadap kesepakatan dagang yang akan dimulai sekitar dua pekan kedepan.
"Reaksi yang keras dikhawatirkan akan mengganggu negosiasi yang kian dekat dan rupiah bisa tertekan," jelasnya.
Ariston memproyeksikan pergerakan rupiah sepanjang hari ini akan berada pada level Rp 14.050 per dollar AS sampai dengan Rp 14.120 per dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.