Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Penggunaan Skuter Listrik Lebih untuk Rekreasi

Kompas.com - 29/11/2019, 06:50 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Research Institute of Socio Economic Development (RISED) mengeluarkan hasil surveinya terkait fenomena penggunaan skuter listrik di Jakarta.

Dalam survei tersebut terdapat 1.000 orang responden yang mengemukakan pendapatnya.

Berdasarkan hasil survei tersebut, 75,4 persen pengguna jalan di Ibu Kota menolak penggunaan skuter listrik. Sedangkan 24,6 persen responden lainnya menerima keberadaan skuter listrik menghiasi jalanan Ibu Kota.

“Riset dilakukan dua minggu lalu. Ini bagian dari komitmen kita memperkaya perdebatan publik dari sisi konsumen pengguna suatu transportasi publik," ujar Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga Rumaya Batubara di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Kemenhub Akan Keluarkan Aturan Penggunaan Skuter Listrik

Masih berdasarkan hasil survei RISED dari sisi kenyamanan pejalan kaki, 67,5 persen responden mengeluh tidak nyaman dengan skuter listrik karena ketidakamanan dan sikap pengguna yang tidak tertib.

Pejalan kaki sering merasa terganggu dan terancam dengan adanya skuter listrik di Jakarta,” ucap dia.

Kemudian, sebanyak 81,8 persen responden mendukung rencana pembatasan penggunaan skuter listrik di Jakarta. Sedangkan sisanya, menilai penggunaan skuter listrik tak perlu dibatasi.

Poin lainnya yang mengukur masalah tujuan penggunaan skuter listrik, 65,2 persen responden menyebut alat mobilisasi itu di Jakarta malah digunakan untuk sarana rekreasi.

Sedangkan 34,8 persen responden lainnya menganggap tujuan penggunaan skuter listrik untuk alat transportasi.

Baca juga: Soal Skuter Listrik, Regulator Diminta Tak Hanya Tegas ke Pengguna

Skuter listrik belum dianggap sebagai alat transportasi oleh responden,” kata dia.

Survei terakhir dengan indikator persepsi ketertiban pengguna skuter listrik, 81,7 persen responden menilai pengguna skuter listrik tak tertib. Sisanya, menyebut para pengguna skuter listrik telah tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com