Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilitas Sektor Keuangan Tetap Terjaga di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Kompas.com - 29/11/2019, 12:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Rapat Dewan Komisioner (RDK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan hingga akhir November 2019 masih terjaga.

Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, intermediasi sektor jasa keuangan tetap tumbuh positif meski banyak gejolak geopolitik dan ekonomi di global. Profil risiko industri jasa keuangan pun terpantau terkendali.

"Pelambatan pertumbuhan ekonomi global dan kondisi geopolitik, seperti trade war dan brexit masih menjadi sentimen utama yang mewarnai perkembangan pasar keuangan global," kata Sekar di Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Namun kata Sekar, kebijakan dovish oleh beberapa bank sentral sejumlah negara cukup berpengaruh positif terhadap likuiditas global, terutama emerging market seperti Indonesia.

Baca juga : DPR Usul Bentuk Badan Pengawas OJK, Buat Apa?

Hal itu terlihat dengan terjadinya penguatan di beberapa sektor. Per Oktober 2019, yield SBN mengalami penguatan sebesar 25 bps yang disertai aliran dana investor nonresiden yang mencapai Rp 29,1 triliun.

"Dengan demikian sampai dengan 22 November 2019, secara ytd aliran investor non-residen ke pasar SBN telah mencapai Rp175,6 triliun diiringi dengan penguatan yield sebesar 98,5 bps," ucap Sekar.

Begitu pun dengan saham sampai akhir Oktober yang mengalami penguatan sebesar 1 persen (mtm) menjadi 6.228,3. Sekar bilang, penguatan ini ditopang oleh investor domestik mengingat investor nonresiden tercatat membukukan net sell sebesar Rp 3,8 triliun.

"Namun, meningkatnya sentimen global di akhir minggu ke-3 November 2019, IHSG mencatatkan penurunan tipis ke level 6.100,2 dengan net buy investor nonresiden sebesar Rp 43,9 triliun ytd," tuturnya.

Dana di Pasar Modal

Sampai dengan 26 November 2019, penghimpunan dana melalui pasar modal telah mencapai Rp 155 triliun serupa dengan level penghimpunan dana pada 2018. 

"Sejalan dengan penghimpunan dana, terdapat 48 jumlah emiten baru dengan pipeline penawaran sebanyak 61 emiten dengan total indikasi penawaran sebesar Rp 22,8 triliun," jelas Sekar.

Secara umum, kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan data Oktober 2019 masih sejalan dengan perkembangan yang terjadi di perekonomian domestik.

Perbankan

Kredit perbankan mencatat pertumbuhan positif sebesar 6,53 persen dibanding setahun sebelumnya, yang ditopang kredit investasi yang tetap tumbuh double digit di level 11.2 persen (yoy).

Penyaluran pembiayaan perusahaan pembiayaan juga masih tumbuh stabil di level 35 persen (yoy). Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 6,29 persen (yoy).

Baca juga : AFPI dan OJK Tunggu Fintech P2P Lending Kirim Data Nasabah

"Selain itu sepanjang Januari-Oktober 2019, asuransi jiwa dan asuransi umum berhasil menghimpun premi masing-masing sebesar Rp 152.4 triliun dan Rp 82,2 triliun," ujarnya.

Kredit perbankan yang mengalami pertumbuhan positif membuat posisi kredit macet (non performing loan/NPL) meningkat tipis. Namun, Sekar bilang, profil risiko masih terkendali.

Terpantau, rasio NPL menjadi sebesar 2,73 persen dengan NPL net 1,21 persen, namun masih jauh di bawah threshold. Rasio NPF bahkan mcncatatkan penurunan dari bulan sebelumnya di level 2,5 persen dengan NPF net 0,44 persen.

Risiko nilai tukar perbankan juga berada pada level yang rendah, dengan rasio posisi devisa neto (PDN) sebesar 1,52 persen, jauh di bawah ambang batas ketentuan.

"Tak hanya itu, likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai. Liquidity coverage ratio dan rasio alat likuid/non-core deposit masing-masing sebesar 199,14 persen dan 87,8 persen, jauh di atas threshold," tutur Sekar.

Pantau Perkembangan

Untuk itu, ke depan OJK bakal selalu memantau perkembangan jasa keuangan dan ekonomi global untuk memitigasi dampak yang terjadi utamanya dalam profil risiko likuiditas dan risiko kredit.

"OJK akan terus berkoordinasi dengan para stakeholder guna memitigasi ketidakpastian ekstemal, menjaga kontribusi sektor jasa keuangan dalam perekonomian nasional serta menjaga stabilitas sistem keuangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com