Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskon Akhir Tahun Bertebaran, Ini 5 Cara agar Tak Belanja Berlebihan

Kompas.com - 30/11/2019, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Periode liburan akhir tahun dihiasi pula dengan beragam diskon belanja. Kalau tak menahan diri, bisa-bisa Anda belanja berlebihan.

Di Amerika Serikat saja, periode belanja saat ramai diskon akhir tahun bisa menjadi bencana keuangan pribadi. Menurut survei yang dilakukan Experian, sebanyak 60 persen warga AS mengaku belanja terlalu banyak saat periode liburan akhir tahun.

Secara keseluruhan, sekira 63 persen responden mengatakan periode belanja akhir tahun mengganggu kondisi keuangan mereka.

Baca juga: Agar Tidak Jadi Korban Diskon Abal-Abal, Simak Tips Ini

Dikutip dari CNBC, Sabtu (30/11/2019), sejumlah pakar keuangan memberikan beberapa kiat agar Anda tak belanja berlebihan saat periode diskon akhir tahun.

1. Tentukan batasan belanja

Apabila misalnya Anda punya tradisi bertukar kado saat liburan akhir tahun, seperti Natal dan Tahun Baru, tak ada salahnya menentukan batasan harga kado yang harus diberikan. Hal ini diungkapkan oleh Rod Griffin, direktur edukasi dan advokasi konsumen di Experian.

"Pasang batasan dan beritahu yang lain. Tidak ada salahnya melakukan itu dan orang-orang akan menghargai Anda," terang Griffin.

2. Ketahui pemicu belanja Anda

"Orang-orang membeli secara berlebihan karena banyak alasan, tetapi Anda bisa mengendalikan belanja dengan mengidentifikasi apa yang menyebabkan Anda belanja secara impulsif dan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan," ujar pakar keuangan konsumen Andrea Woroch.

Misalnya, banyak orang tidak tahan dengan diskon. Tetapi, imbuh Woroch, perlu disadari bahwa tidak semua diskon diciptakan seimbang dan konsumen harus hati-hati dengan tipe diskon "beli lebih banyak, hemat lebih banyak."

"Jangan biarkan klaim-klaim diskon seperti itu membuat Anda belanja lebih banyak," saran dia.

Baca juga: E-commerce Gelar Pesta Diskon, Apa Harga Produk Dinaikkan Dulu? 

3. Uang tunai vs kartu kredit

"(Kartu) kredit tidak untuk semua orang," tutur Griffin.

Menurut survei Experian, hampir 60 persen responden mengatakan tetap belanja pada peride diskon akhir tahun dengan menggunakan uang tunai.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan belanja adalah dengan mengambil sejumlah uang melalui mesin ATM untuk dibelanjakan. Jika uang itu sudah habis, maka Anda tak boleh belanja lagi atau mengambil uang lagi dari mesin ATM.

4. Lacak belanja

Jika Anda berbelanja dengan penawaran diskon akhir tahun dan membayar dengan uang tunai, tentu akan mudah melacak pengeluaran belanja Anda. Namun, bagaimana jika belanja dengan kartu debit atau kartu kredit?

Woroch mengatakan, penting bagi Anda untuk memonitor belanja Anda.

"Orang-orang seringkali belanja berlebihan dan terlilit utang selama masa liburan karena terjebak diskon dan tidak memperhatikan semua yang mereka beli," ujarnya.

Baca juga: Tren Belanja Milenial: Fashion, Diskon, hingga Gaya Hidup

5. Pilih waktu yang tepat

Jangan menunggu sampai saat-saat terakhir untuk belanja saat akhir tahun. Menurut Griffin, tak ada salahnya membeli hadiah akhir tahun dari jauh-jauh hari.

Selain Anda harus merencanakan belanja dengan sebaik-baiknya, Anda pun harus menyusun anggaran belanja.

Pada akhirnya, tujuan pamungkas yang ingin dicapai adalah musim liburan yang menyenangkan yang minim stres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com