Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renyahnya Laba Bisnis Jamur Crispy...

Kompas.com - 01/12/2019, 16:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Olahan camilan sehat mulai marak bermunculan dalam beberapa tahun belakang. Mulai dari berbahan baku sayur-mayur, buah-buahan, hingga jamur. Khusus untuk olahan jamur, kudapan ini makin mudah masyarakat dapatkan. Tak hanya di pusat perbelanjaan, tapi juga mulai ada di gerai-gerai kakilima di sekitar perumahan.

Fakta ini tidak lepas dari makin merebaknya pebisnis gerai camilan jamur di banyak tempat. Dan secara otomatis, ini mengundang para pemain anyar untuk mengadu peruntungan di bisnis itu.

Apalagi, para pemain tersebut mulai berinovasi dalam membuat camilan olahan jamur. Sebutlah jamur crispy, mi jamur, hingga sate jamur. Ini masih ditambah dengan variasi inovasi bumbu kekinian di camilan jamur itu.

Dan, enggak sedikit dari para pebisnis tersebut yang menawarkan kemitraan gerai. Nah, seperti apa perkembangan dari kemitraan usaha ini? Ada tiga kemitraan gerai jamur yang bakal KONTAN bahas. Yaitu, Jamur Crispy Mister R, Jamur Kriwil Bu Ani, Kedai Sate Semut.
Berikut ulasannya:

Baca juga: Video Call dengan Nelayan, Susi: Kapal dari Saya Jangan Dijual

Jamur Crispy Mister R

Ini adalah kemitraan usaha besutan Suratman di Solo, Jawa Tengah. Ia mulai membuka usaha camilan jamur renyah pada 2008, dan di tahun itu juga langsung menawarkan kemitraan gerai. Saat KONTAN mengulas pada Februari 2018, jumlah gerai milik mitra sudah ada 95 outlet tersebar di seluruh Indonesia.

Setahun berlalu, bisnis ca-milan jamur Suratman semakin berkembang, dengan jumlah gerai mitra sudah lebih dari 100 outlet yang berada di Jawa dan luar Pulau Jawa.

Paket kemitraan yang Suratman tawarkan mengalami perubahan. Sebelumnya, ia menawarkan paket kemitraan Jamur Crispy Mister R senilai Rp 5 juta, Rp 6 juta, dan Rp 12 juta. Kini, dia cuma membuka penawaran dua paket kemitraan saja. Yaitu, paket dengan investasi Rp 5 juta dan paket berinvestasi Rp 6 juta.

Beda kedua paket tersebut ialah, pada paket investasi Rp 5 juta mitra memperoleh perlengkapan penjualan berupa booth yang berbentuk meja lipat saja. Adapun untuk paket investasi Rp 6 juta, mitra mendapatkan gerobak dorong. Sedang untuk perlengkapan, bahan baku jamur, dan pelatihan karyawan, sama.

Baca juga: Update CPNS 2019: 3 Kementerian dengan Pelamar Paling Sedikit

Selain paket investasi, harga jual produk juga mengalami perubahan. Harganya naik tapi tidak terlalu tinggi. Saat ini, harga jual camilan jamur di Mister R antara Rp 5.000 hingga Rp 7.000 seporsi.

Supaya tidak ditinggal konsumen, Suratman kerap menambah varian produk. Sebelumnya, hanya ada jamur dengan berbagai rasa. Sekarang, ia sudah tambahkan tahu crispy dan keripik jamur kemasan kering. "Jamur crispy kemasan kering tahan sampai empat bulan dan dijual online dan ada reseller," kata Suratman kepada KONTAN.

Selain bisnis camilan jamur, Suratman juga membuka pelatihan bagi petani jamur yang ingin merintis usaha keripik jamur. Langkah ini ia ambil sebagai solusi untuk mengatasi pasar yang sedikit lesu saat ini. "Kendala saat ini sifatnya masih umum. Pasar agak lesu tapi ini kan memang di semua sektor usaha, ya," tambah Suratman.

Ia menawarkan paket pelatihan pembuatan keripik jamur ke petani-petani jamur untuk mengantisipasi musim hujan. Maklum, saat musim penghujan tiba, biasanya para petani mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil panen jamur mereka.

Baca juga: Simak Tips Terhindar dari Investasi Bodong Berkedok Perkebunan

Nah, dengan situasi seperti itu, Suratman memberi solusi kepada para petani jamur dengan membuat camilan yang bisa tahan lama. "Jadi, dibikin keripik jamur kemasan kering. Langkah ini sekaligus sebagai upaya jamur tidak kelebihan pasokan dan harga menjadi tetap stabil," ujarnya.

Biaya pelatihan pembuatan keripik jamur sebesar Rp 2,5 juta per orang. Sejauh ini, sudah ada 15 peserta yang mengikuti pelatihan. Untuk bisnis Jamur Crispy Mister R, Suratman menargetkan, hingga akhir tahun nanti mampu menggaet empat mitra di setiap bulannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com