Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2019: Blackout Listrik Setelah 22 Tahun

Kompas.com - 02/12/2019, 07:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemadaman listrik secara massal (blackout) di sebagian wilayah RI menjadi topik hangat yang mewarnai tahun 2019. Bisa dibilang, blackout listrik ini menjadi catatan bersejarah, khususnya bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sebab, pemadaman listrik yang melanda wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat pada 4 Agustus 2019 terjadi setelah 22 tahun lalu, yakni tahun 1997.

"Blackout ini pernah terjadi tahun 1997. Itu pertama kali sistem blackout Jawa-Bali," kata Direktur Pengadaan Strategis II PLN Djoko Raharjo Abumanan dalam konferensi pers, Minggu (4/8/2019).

Baca juga: Menteri Rini Akhirnya Bicara soal Blackout, Minta Maaf dan Kasih PR ke PLN

Namun, bila dilihat dari wilayah RI keseluruhan, blackout pernah terjadi di wilayah Jawa Timur tahun 2018. Kejadian itu merupakan blackout parsial. Artinya, wilayah yang terdampak hanya di wilayah Jawa Timur.

1. Kronologi

Keluarkan alat penerangan dan peralatan elektronik daruratShutterstock Keluarkan alat penerangan dan peralatan elektronik darurat
Kompas.com mencatat, pemadaman listrik secara serentak (blackout) tanggal 4 Agustus 2019 itu terjadi karena turun drastisnya aliran listrik di Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Ungaran-Pemalang 500 KV.

Kemudian meluas dan memengaruhi sirkuit Depok-Tasikmalaya sehingga terjadi gangguan listrik pada tiga SUTET secara bersamaan yang dikenal dengan istilah N minus 3. Hal inilah yang menyebabkan pemadaman serentak di sebagian wilayah barat Indonesia terjadi.

"Dua sirkuit yang di atas ini gangguan. Nah, ketika gangguan mengarah ke N minus 3 tadi tegangan turun. Akhirnya sirkuitnya terlepas dan terpisah sistem listrik antara Barat dan Timur. Inilah yang menyebabkan listrik di bagian Barat mati, sementara Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali menyala," jelas Djoko.

Padamnya listrik belasan jam secara serentak itu membuat sistem lumpuh seketika. Sistem yang mengandalkan tegangan listrik sebagai penggerak utama, seperti KRL, MRT, dan lift di gedung-gedung, tak bisa beroperasi sejak listrik padam pukul 11.45 WIB.

Padamnya listrik juga membuat ekonomi digital terasa lumpuh. Sejak Minggu siang, banyak minimarket, UKM yang mengandalkan listrik dan pembayaran digital, restoran, ojek online, serta pedagang pinggir jalan tidak bisa mencari pundi-pundi uang.

Bahkan, pom bensin seperti Pertamina terlihat gelap di beberapa wilayah. Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) perbankan yang sepenuhnya mengandalkan listrik tak bisa beroperasi. Warga yang tak membawa uang tunai pun kelimpungan.

Netizen di jagat medsos bereaksi. Banyak yang mengeluh dan kesal karena lamanya pemadaman listrik. PLN dianggap tak becus dan tak belajar dari kesalahan. Menurut mereka, PLN seharusnya mampu memutakhirkan pelayanannya karena kejadian ini pernah terjadi 22 tahun yang lalu, tepat pada tahun 1997.

Baca juga: Plt Dirut PLN: Kejadian Blackout Jadi Pelajaran Kami...

2. PLN lakukan penstabilan

Anggota Komisi VII fraksi Maman Abdurahman dan Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PLN Sripeni Inten saat memberikan keterangan seusai pertemuan tertutup di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Anggota Komisi VII fraksi Maman Abdurahman dan Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PLN Sripeni Inten saat memberikan keterangan seusai pertemuan tertutup di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani menuturkan, PLN segera melakukan penstabilan sesaat setelah mengetahui listrik blackout.

Untuk memulihkan listrik, PLN memasok aliran listrik dari wilayah Jawa Timur yang tidak terdampak ke PLTA Saguling dan PLTA Cirata. Kemudian, dua PLTA itu mengalirkan pasokan listrik dari Timur ke Barat menuju PLTU Suralaya melalui GITET Cibinong, Depok, Gandul, Lengkong, Balaraja, dan Suralaya.

"Selain itu, GITET Gandul akan menyalurkan listrik ke PLTGU Muara Karang untuk memasok aliran listrik ke DKI Jakarta," ucap Sripeni.

Dengan mengalirkan listrik tersebut, PLN memperkirakan listrik akan kembali normal secara keseluruhan pada malam harinya, yakni pukul 19.27 WIB. Setidaknya, pemadaman tak akan berlangsung hingga sehari setelahnya.

Namun, waktu itu sebagian daerah masih mengeluhkan padamnya listrik hingga hari berikutnya pada Senin (5/8/2019) pagi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com