Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Asing Banyak Lepas Saham, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 02/12/2019, 08:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya sentimen yang mempengaruhi market menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil.

Pada Jumat (29/11/2019) lalu, IHSG berhasil ditutup naik 0,99 persen ke level 6.011,830. Namun, jika dihitung, IHSG telah terkoreksi 1,45 persen selama sepekan terakhir. Salah satu pemicunya adalah aksi jual saham oleh investor asing.

Data RTI menunjukkan, nilai jual atau net sell asing mencapai Rp 2,67 triliun di semua pasar selama sepekan. Nilai net sell oleh investor asing pada akhir pekan lalu mencapai Rp 219,82 miliar. Inilah yang menyebabkan IHSG tertekan.

Baca juga: Analis Prediksi IHSG Bisa Sentuh Level 5.524, Ini Penyebabnya

Adapun sektor-sektor pada IHSG yang banyak dilepas asing meliputi saham perbankan, saham consumers good, saham telekomunikasi, hingga media.

Setidaknya terdapat 10 saham yang mencatatkan net sell tertinggi selama sepekan, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Saham PT Astra International Tbk (ASII)

Ada pula saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), hingga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Apakah net sell asing akan terus berlanjut?

Baca juga: Bahana Pangkas Proyeksi IHSG 2019, Ini Penyebabnya

Analis menilai, ada banyak faktor yang mempengaruhi net sell asing pada IHSG. Yakni, faktor internal dan faktor eksternal.

Untuk faktor internal, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, aksi jual bersih ini akibat imbas pertumbuhan harga (price growth) secara year-to-date (ytd) yang mengakibatkan adanya penyeimbangan portofolio.

Penyeimbangan portofolio ini, kata Aria, dimaksudkan agar bobot emiten tersebut tidak mendominasi portofolio. Hal inilah yang menurutnya membuat saham-saham keuangan dan perbankan seperti BMRI, BBCA, BBNI, dan BBRI mengalami tekanan jual dalam sepekan ini.

Adapun faktor eksternal yang mendorong aksi jual asing pada IHSG adalah memanasnya kembali perang dagang antara China dan AS.

Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, aksi jual bersih utamanya terhadap saham blue chips tidak terlepas dari kekhawatiran resesi ekonomi akibat perang dagang antara dua negara besar dunia.

Memanasnya tensi antara Beijing dengan Washington tidak terlepas dari dukungan AS atas pengunjuk rasa di Hong Kong dengan menandatangani Undang-Undang HAM Hongkong.

“Perang dagang memanas kembali sehingga investor asing mengamankan dana mereka,” terang William kepada Kontan.co.id.

Lantas, apakah pembubaran enam produk reksadana salah satu Manajer investasi (MI) ikut menjadi penyebab aksi penjualan asing pada IHSG?

Baca juga: Ini 2 Calon Kuat Pembeli Saham Bank Permata

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com