Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi November 2019 Capai 0,14 Persen, Ini Pemicunya

Kompas.com - 02/12/2019, 12:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya kenaikan harga sejumlah komoditas pada November 2019 dengan pola yang masih sama sejak 2 tahun lalu.

Dari hasil pemantauan BPS di 82 kota indeks harga konsumen (IHK), terjadi inflasi 0,14 persen pada November 2019.

Jika dirinci, inflasi terjadi di 52 dari 82 kota yang dipantau. Inflasi tertinggi berada di kota Manado dengan angka 3,30 persen.

Sementara 25 kota sisanya terjadi deflasi dengan deflasi terbesar di Tanjung Pandan sebesar -1,06 persen. 

Baca juga: BI Prakirakan Inflasi November Capai 0,18 Persen

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi November 2019 banyak disumbang oleh bahan-bahan makanan. Bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,37 persen dan memberikan andil pada inflasi sebesar 0,07 persen.

"Komoditas penyumbang inflasi di antaranya, bawang merah inflasi 0,07 persen, tomat sayur 0,05 persen, ayam ras 0,03 persen, telur ayam ras 0,01 persen, dan juga beberapa sayuran dan buah-buahan 0,01 persen," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/12/2019).

Adapun komoditas yang mengalami deflasi antara lain cabai merah 0,07 persen, ikan segar 0,02 persen, dan cabai rawit sebesar 0,02 persen.

Selain bahan makanan, BPS mencatat rokok kretek juga menyumbang inflasi pada November 2019. Kelompok makanan jadi, minuman, dan rokok terjadi inflasi sebesar 0,25 persen sehingga memberikan andil pada inflasi sebesar 0,04 persen.

Baca juga: Harga Daging Ayam Ras dan Rokok Sebabkan Inflasi Oktober 2019

Secara komoditas, rokok kretek dan rokok kretek filter masing-masing dominan memberikan inflasi sebesar 0,01 persen.

"(Rokok) sejak beberapa bulan terakhir di level konsumen sudah naik persen. Bulan lalu (Oktober 2019) juga sudah menyumbang inflasi 0,01 persen. Nampaknya pedagang sudah mengantisipasi rencana kenaikan rokok pada bulan Januari selama beberapa bulan terakhir," ujar pria yang kerap disapa Kecuk ini.

Sementara itu, peyumbang inflasi November 2019 lainnya datang dari perumahan, air, listrik, dan gas. Secara komoditas, tarif kontrak rumah dan tarif sewa rumah masing-masing menyumbang 0,01 persen.

Sedangkan sandang, kesehatan, rekreasi, pendidikan, dan olahraga hanya terjadi inflasi tipis sebesar 0,03 persen. Kelompok ini tidak menyumbang inflasi alias 0 persen.

Baca juga: Inflasi Pekan Pertama November Hanya 0,1 Persen, Apa Sebabnya?

Sehingga dari seluruh kelompok, hanya transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan saja yang mengalami deflasi sebesar 0,07 persen.

Dengan demikian, inflasi berdasarkan tahun kalender mencapai 2,37 persen dan secara tahunan (yoy) mencapai 3,00 persen, lebih rendah dibanding 3,23 persen (yoy) 2018 dan 3,3 persen (yoy) tahun 2017.

"Jadi dengan melihat angka inflasi, target inflasi akan tercapai," pungkas Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com