Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Sanitasi yang Baik Berpengaruh ke Kualitas SDM Unggul

Kompas.com - 02/12/2019, 16:53 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sanitasi dan air minum yang aman merupakan persoalan krusial. Bagi negara yang maju, salah satu indikatornya adalah tersedianya air minum yang aman dan sanitasi yang layak bagi masyarakatnya agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin menyebut,  seluruh kehidupan sangat bergantung pada air, tapi saat ini dunia sedang menghadapi persoalan ketersediaan air, terutama air bersih.

Begitu pentingnya air bersih dan sanitasi sehingga berbagai upaya untuk mengatasi dua persoalan tersebut sangat mendesak untuk dilakukan. Seperti diketahui, terdapat lima prioritas Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin untuk menuju Indonesia maju.

Pertama adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul. Yang kedua, Pembangunan Infrastruktur. Yang Ketiga, Penyederhanaan Regulasi. Keempat, Reformasi Birokrasi. Dan kelima adalah Transformasi Ekonomi.

"Pemerintah telah menempatkan pembangunan SDM Unggul sebagai prioritas pertama. SDM unggul itu harus memiliki kesehatan yang baik yang faktor utamanya adalah memiliki akses terhadap air bersih serta sanitasi yang layak," ujar Ma'ruf di Jakarta, Senin (2/12/2019).

Ketiadaan sanitasi dan air bersih merupakan awal dari munculnya persoalan kesehatan dalam masyarakat, seperti stunting, yang saat ini menjadi prioritas pemerintah untuk ditangani. Prevalensi stunting walaupun sudah turun selama pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 27,7 persen pada tahun 2019.

"Namun masih sangat jauh dari yang kita harapkan, sasaran kita dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) adalah menjadi 19 persen pada tahun 2024," katanya.

Upaya penurunan prevalensi stunting sangat terkait dengan tersedianya sanitasi dan air bersih yang memadai. Adanya sanitasi yang baik juga mengurangi banyak penyakit bagi ibu yang sedang hamil, bayi serta anak bawah lima tahun (balita).

Menurutnya, tanpa sanitasi dan air bersih, membuat bayi rentan terhadap berbagai penyakit. Dan jika penyakit mendera bayi yang baru dilahirkan secara terus-menerus dapat mengganggu 1.000 hari pertama kehidupannya, karena tidak mampu menyerap gizi dengan baik yang dapat mengakibatkan anak tersebut menderita stunting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com