Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 5 Kesalahan Keuangan yang Dilakukan Orangtua pada Anak

Kompas.com - 02/12/2019, 20:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

Bila anak masih terlalu kecil untuk menulis, orangtua bisa mencetak gambar barang-barang yang diinginkan anak.

"Dua hari kemudian, bisa saja anak tidak menginginkannya lagi," terang Henske.

3. Tidak mengajarkan anak tentang dasar keuangan

"Penting untuk duduk bersama dengan anak untuk membicarakan dasar-dasar keuangan dan apabila anak sudah cukup besar, ajarkan tentang bahaya penggunaan kartu kredit," ungkap Klontz.

Ajarkan pula tentang perbedaan kartu debit dan kartu kredit. Tentang konsep kartu kredit, Anda bisa jelaskan tentang meminjam uang kepada bank, namun ada bunga yang mengikuti.

Adapun kartu debit digunakan untuk transaksi dengan menggunakan uang sendiri. Ketika belanja dengan kartu debit, maka uang diambil dari rekening sendiri.

Henske mengungkapkan, anak yang tidak memahami cara kerja kredit bisa menghadapi bencana keuangan ketika mereka nanti memiliki kartu kredit saat dewasa.

Baca juga: Perkenalkan Konsep Pengelolaan Keuangan Negara, Sri Mulyani Ajari Anak SD

4. Tidak melibatkan anak dalam keputusan besar

Menurut Henske, jika anak tidak menjadi bagian dari proses ketika membeli mobil atau merencanakan liburan, mereka melewatkan banyak pelajaran penting mengenai keuangan.

Artinya, banyak kesempatan yang hilang untuk mengajarkan anak tentang nilai uang, karena mereka belum sepenuhnya tahu seberapa mahal sebuah barang.

Anak bisa saja berpikir bahwa membeli mobil Maserati itu keren, tapi tak tahu berapa harganya.

Bahanya, di kemudian hari mereka tidak memiliki hal-hal yang mendukung untuk membuat keputusan yang tepat terkait ke universitas mana mereka akan melanjutkan pendidikan atau karier seperti apa yang mereka inginkan.

Merencanakan liburan barangkali lebih menyenangkan ketimbang berbicara tentang pilihan mobil dan negosiasi dengan dealer.

"Bicarakan tentang harga tiket pesawat atau berapa anggaran untuk makanan," ucap Henske.

Baca juga: Ingin Anak Kelak Jadi Investor Ulung? Ayah Ibu Harus Lakukan Ini

5. Menganggap topik tentang uang adalah tabu

Henske menyebut, tidak membicarakan tentang keuangan sama saja tidak memberikan pendidikan seks kepada anak. Ia merekomendasikan orangtua secara terbuka berbincang tentang keuangan dengan anak.

"Kita masih memperlakukan uang dan keuangan sebagai hal yang tabu," ujar Gendreau.

Ia tidak merekomendasikan orangtua membicarakan keuangan secara mendalam ketika anak masih duduk di bangku TK. Namun, ketika anak sudah dalam tahap remaja, anak sudah bisa diajak bicara misalnya tentang biaya kuliah.

"Anak akan diuntungkan dari belajar bagaimana menyusun anggaran. Semakin besar Anda bisa mengedukasi anak melalui contoh dalam kehidupan nyata, maka semakin baik," jelas Gendreau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com