Bila anak masih terlalu kecil untuk menulis, orangtua bisa mencetak gambar barang-barang yang diinginkan anak.
"Dua hari kemudian, bisa saja anak tidak menginginkannya lagi," terang Henske.
"Penting untuk duduk bersama dengan anak untuk membicarakan dasar-dasar keuangan dan apabila anak sudah cukup besar, ajarkan tentang bahaya penggunaan kartu kredit," ungkap Klontz.
Ajarkan pula tentang perbedaan kartu debit dan kartu kredit. Tentang konsep kartu kredit, Anda bisa jelaskan tentang meminjam uang kepada bank, namun ada bunga yang mengikuti.
Adapun kartu debit digunakan untuk transaksi dengan menggunakan uang sendiri. Ketika belanja dengan kartu debit, maka uang diambil dari rekening sendiri.
Henske mengungkapkan, anak yang tidak memahami cara kerja kredit bisa menghadapi bencana keuangan ketika mereka nanti memiliki kartu kredit saat dewasa.
Baca juga: Perkenalkan Konsep Pengelolaan Keuangan Negara, Sri Mulyani Ajari Anak SD
Menurut Henske, jika anak tidak menjadi bagian dari proses ketika membeli mobil atau merencanakan liburan, mereka melewatkan banyak pelajaran penting mengenai keuangan.
Artinya, banyak kesempatan yang hilang untuk mengajarkan anak tentang nilai uang, karena mereka belum sepenuhnya tahu seberapa mahal sebuah barang.
Anak bisa saja berpikir bahwa membeli mobil Maserati itu keren, tapi tak tahu berapa harganya.
Bahanya, di kemudian hari mereka tidak memiliki hal-hal yang mendukung untuk membuat keputusan yang tepat terkait ke universitas mana mereka akan melanjutkan pendidikan atau karier seperti apa yang mereka inginkan.
Merencanakan liburan barangkali lebih menyenangkan ketimbang berbicara tentang pilihan mobil dan negosiasi dengan dealer.
"Bicarakan tentang harga tiket pesawat atau berapa anggaran untuk makanan," ucap Henske.
Baca juga: Ingin Anak Kelak Jadi Investor Ulung? Ayah Ibu Harus Lakukan Ini
Henske menyebut, tidak membicarakan tentang keuangan sama saja tidak memberikan pendidikan seks kepada anak. Ia merekomendasikan orangtua secara terbuka berbincang tentang keuangan dengan anak.
"Kita masih memperlakukan uang dan keuangan sebagai hal yang tabu," ujar Gendreau.
Ia tidak merekomendasikan orangtua membicarakan keuangan secara mendalam ketika anak masih duduk di bangku TK. Namun, ketika anak sudah dalam tahap remaja, anak sudah bisa diajak bicara misalnya tentang biaya kuliah.
"Anak akan diuntungkan dari belajar bagaimana menyusun anggaran. Semakin besar Anda bisa mengedukasi anak melalui contoh dalam kehidupan nyata, maka semakin baik," jelas Gendreau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.