Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Argentina dan Brazil yang Kena Ancam Trump

Kompas.com - 03/12/2019, 07:41 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Time

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (3/12/2019) menuduh Argentina dan Brazil telah merugikan petani AS dengan melakukan manipulasi mata uang.

Dia pun mengancam bakal mengenakan tarif produk baja dan alumunium untuk membalas hal itu.

Dikutip dari Time, Selasa (3/12/2019), Trump pun juga meminta bank sentral Amerika Serikat untuk mengambil tindakan agar negara lain tidak melemahkan mata uang secara disengaja.

Kedua negara Amerika Selatan tersebut merupakan bagian dari sekutu AS yang dikecualikan Trump dari tarif baja dan aluminium pada Maret 2018 lalu.

Baca juga: Ada Perang Dagang, Kenapa China Tak Relokasi Industri ke RI?

“Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran mata uang mereka, hal itu tidak baik untuk petani kita. Karenanya, segera berlaku, saya akan mengembalikan tarif untuk semua produk baja dan aluminium yang dikirimkan ke AS dari negara-negara tersebut," ujar Trump dari akun twitternya.

Sebagai informasi, Argentina saat ini tengah menghadapi krisis ekonomi dengan inflasi yang melejit, tingkat utang yang tinggi, kemiskinan meningkat dan nilai tukar mata uangnya pun merosot tajam.

Padahal Presiden Mauricio Macri yang telah menjabat sejak 2015 lalu menjanjikan bakal mendorong ekonomi negara tersebut jadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Macri pun telah kalah dalam pemilu Oktober ini dan meninggalkan kantornya pekan depan

Baca juga: Dalam Pertemuan dengan Kabinet Presiden, Trump Kembali Ancam China.

Tak jauh berbeda, Brazil juga menghadapi situasi yang kurang lebih sama. Negara tersebut masih menghadapi masalah pengangguran double digit.

Selain itu, selama tiga tahun berturut-turut ekonomi Brazil hanya tumbuh di kisaran 1 persen, diikuti dengan resesi selama dua tahun berturut-turut.

Menurut Trump, seharusnya Federal Reserve harus menindak kedua negara Amerika Selatan tersebut. Trump mengatakan, kedua negara tersebut tidak terus memanfaatkan kuatnya dollar AS dengan melemahkan mata uang mereka.

Halaman:
Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com