Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rhenald Kasali
Guru Besar Manajemen

Akademisi dan praktisi bisnis yang juga guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sejumlah buku telah dituliskannya antara lain Sembilan Fenomena Bisnis (1997), Change! (2005), Recode Your Change DNA (2007), Disruptions, Tommorow Is Today, Self Disruption dan The Great Shifting. Atas buku-buku yang ditulisnya, Rhenald Kasali mendapat penghargaan Writer of The Year 2018 dari Ikapi

Orang Berduit Bakar Uang, Apa Salahnya?

Kompas.com - 03/12/2019, 10:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tapi kini Amazon menjadi platform yang membentuk standar. Pekan lalu, kapitalisasi pasar Amazon mencapai 892 miliar dollar AS. Menjadikannya perusahaan dengan market cap terbesar ke-4 di dunia setelah Apple, Microsoft, dan Alphabet (Google). Bahkan pada September 2019 lalu kapitalisasi pasarnya sempat tembus 1 triliun dollar AS.

Baca juga : Berencana IPO 2022, Startup Perhotelan ini akan Ekspansi ke 3 Negara

Selanjutnya, yang dibakar adalah duitnya orang-orang kelebihan uang. Orang-orang yang kelebihan uang memang punya beragam motif, salah satunya ingin dilihat progresif.

Memang kadang mereka bisa salah dan kejeblos dalam presentasi yang meyakinkan. Ini antara lain dialami oleh keluarga Walton (pendiri Wallmart), Rupert Murdoch, dan keluarga DeVos yang menanam 600 juta dollar AS ke dalam Theranos yang kelak dikenal sebagai skandal bad blood. Hal yang sama juga dialami Masayoshi Son (Softbank).

Bagi orang-orang seperti itu, investasi adalah sebuah game dan mereka sendiri yang tahu di mana batas-batasnya. Sebab mereka memang tak pernah menaruh telur-telurnya di satu keranjang.

Beda dengan sebagian besar kita yang memiliki budget terbatas dan termehek-mehek kalau satu saja telurnya pecah. Sebab bagi kita telur itu adalah segala-galanya.

Lalu bagaimana dengan unicorn kita? Sama saja, itu bukan uang mereka, tapi saham mereka pasti terdilusi. Investasinya pun light assets. Jadi itu uangnya kalangan berduit yang sebagian besar datang dari luar negeri.

Saya malah membatin, sering-sering sajalah membakar uang di sini. Jadi nikmati sajalah. Lagi pula setiap zaman selalu ada yang melakukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com