Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Masa Depan Keuangan Cerah, Lakukan 4 Hal Ini

Kompas.com - 03/12/2019, 12:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Anda tentu ingin memiliki masa depan keuangan yang cerah. Agar cita-cita ini terwujud, Anda harus memastikan bahwa Anda mengelola, menumbuhkan, dan memproteksi uang dengan baik.

Dilansir dari CNBC, Selasa (3/12/2019), untuk mewujudkan masa depan keuangan yang cerah, Anda harus pikirkan kesehatan finansial sebagai bagian dari kesejahteraan secara keseluruhan.

"Riset menunjukkan bahwa kekhawatiran finansial dapat menyebabkan banyak stres dan kita tahu stres dapat berdampak pada tubuh Anda," kata perencana keuangan bersertifikat Lazetta Rainey Braxton.

Braxton menyebut, merasa percaya diri tentang keuangan dan mengendalikan bagaimana Anda belanja dapat membantu mengubah cara Anda berpikir tentang uang secara keseluruhan.

Baca juga: 13 Persen Masyarakat Tak Mampu Akses Layanan Keuangan dalam Radius 5 Km

Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mewujudkan masa depan keuangan yang cerah.

1. Susun anggaran

Tahap awal, susunlah anggaran. Artinya, lacak sumber penghasilan Anda, termasuk gaji.

Selain itu, susun daftar pengeluaran Anda. Komponen lainnya adalah tabungan.

Dari tiga komponen tersebut, yakni pemasukan, pengeluaran, dan tabungan, Anda bisa menentukan pos-pos mana yang bisa dipangkas.

2. Siapkan dana darurat

Menurut survei yang dilakukan PNC Financial Services, lebih dari sepertiga responden berusia 36 hingga 60 tahun tidak menabung sama sekali untuk dana darurat.

Padahal, pengeluaran darurat bisa membuat anggaran Anda runyam. Atau lebih parahnya, Anda bisa terlilit utang.

Dalam kondisi seperti itulah penting untuk menyisihkan sejumlah uang sebagai dana darurat sebelum peristiwa tidak diinginkan terjadi.

Besaran dana darurat tergantung jumlah pengeluaran bulanan Anda dan apakah Anda sudah menikah atau memiliki anak. Pengeluaran setara tiga bulan cukup untuk disisihkan sebagai dana darurat jika Anda belum memiliki anak.

Baca juga: Gaji Kecil tapi Harus Siapkan Dana Darurat? Begini Caranya

Kalau tidak, Anda harus mencoba menabung dana darurat setara pengeluaran setidaknya enam bulan.

Namun, perlu diingat tak perlu langsung menyisihkan uang dalam jumlah besar untuk dana darurat. Mulailah dari jumlah yang kecil.

Ketahui dulu berapa banyak yang Anda butuhkan untuk menutupi pengeluaran selama sebulan. Menabunglah untuk mencapai angka tersebut.

Braxton menyarankan Anda bisa memulai untuk menyisihkan Rp 350.000 ke rekening dana darurat. Ia juga menyarankan Anda belanja barang diskon, sehingga kelebihan uangnya bisa ditabung.

"Tujuan dana darurat adalah memulai dulu. Seiring berjalan waktu akan bertambah," ujar Braxton.

3. Menabung untuk pensiun

Masa pensiun tentu saja membutuhkan banyak uang untuk menanggung kehidupan Anda, mengingat Anda tak lagi bekerja. Usia di mana Anda memulai menabung dana pensiun akan menentukan berapa banyak yang harus Anda sisihkan.

Survei yang dilakukan Charles Schwab menyebut, jika Anda mulai menabung dana pensiun pada usia 20 tahunan awal, maka 10 persen sampai 15 persen dari gaji sudah cukup.

Namun demikian, jika Anda menabung dana pensiun ketika sudah berusia 45 tahun, maka Anda harus menyisihkan setidaknya 35 persen dari gaji Anda.

"Ini tergantung kondisi seseorang, termasuk di mana ia tinggal dan gaya hidup seperti apa yang ia harapkan kelak," ungkap perencana keuangan bersertifikat Joy Stephens.

Baca juga: Tak Punya Dana Pensiun? Ini Tips Jitu dari Warren Buffett untuk Simpanan Hari Tua

4. Berinvestasi pada kesehatan

Meski sudah ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan, tak ada salahnya melengkapi perlindungan diri dengan asuransi.

Di Amerika Serikat saja, sekitar 8,5 persen warga atau 27,5 juta orang tidak memiliki asuransi kesehatan pada tahun 2018. Ini berdasarkan data Biro Sensus AS.

Padahal, menjaga diri dan kesehatan sangatlah penting. Sebab, biaya rumah sakit bisa mengganggu rencana finansial Anda.

Bisa saja Anda memperoleh asuransi dari perusahaan di mana Anda bekerja. Jika tidak, maka Anda bisa membeli produk asuransi sesuai kebutuhan.

Braxton menuturkan, pastikan Anda memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan preminya sesuai anggaran Anda.

"Memilih produk asuransi kesehatan yang tepat adalah hal penting," jelas dia.

Baca juga: Ini Jenis Asuransi yang Pas untuk Milenial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com