Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Diakuisisi BCA, Bank Royal akan Ganti Nama

Kompas.com - 03/12/2019, 20:15 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada November 2019 lalu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah mengakuisisi Bank Royal. Setelah akuisisi tersebut, Bank Royal oleh BCA hendak ditingkatkan levelnya menjadi bank berbasis digital.

Namun, peralihan ke bank digital tersebut pastinya harus meningkatkan status Bank Royal menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) II. Bila akhirnya bank digital ini terealisasi maka nama Bank Royal nantinya turut berubah.

"Iya, cuma mungkin Bank Royal jadi Bank Irit. Kan namanya juga royal, bisa saja irit. Saya nggak tahu," kata Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, di Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Dia mematok bank berbasis digital ini akan terlaksana pada tahun 2020 mendatang, dan Bank Royal  masih dalam proses peningkatan status BUKU.

"Bank Royal baru akuisisi, mudah-mudahan prosesnya itu sudah mulai selesai. Dan kita siapkan RBB (Rencana Bisnis Bank) untuk Bank Royal. Saya kira tahun depan kita mulai beroperasional," harapnya.

Untuk naik level BUKU, BCA akan menyuntik dana ke Bank Royal sebesar Rp 700 miliar. Untuk naik kelas ke BUKU II, menurutnya, dibutuhkan modal inti senilai Rp 1 triliun.

Sementara per September 2019, modal inti Bank Royal tercatat senilai Rp 319,71 miliar. Penyuntikan modal ini nantinya akan dilakukan secara langsung. "Pasti tambahan modal sekitar Rp 700 miliar. Kita siapkan," ucapnya.

Awalnya BCA ingin menggabungkan (merger) dengan BCA Syariah untuk menjadi bank digital. Namun, niat itu diurungkan. Dia memastikan, BCA Syariah mampu menjadi bank digital yang melayani nasabah, terutama generasi milenial.

"Nggak jadi merger, tetapi tetap sebagai bank digital yang bisa melayani niche market. Kebutuhan masyarakat milenial ini kan banyak sekali dan bank digital itu biasa nggak punya cabang. Jadi, cukup dengan gadget-gadget Anda itu bisa melakukan semua transaksi. Jadi, kita akan coba membiayai niche market, mendanai niche market," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com