Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Seputar Temuan Onderdil Harley di Pesawat Baru Garuda

Kompas.com - 04/12/2019, 10:46 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Garuda Indonesia kembali dirundung masalah. Kali ini lantaran ditemukannya onderdil atau spare part Harley Davidson di pesawat Airbus tipe A330-900 neo, yang baru didatangkan dari Prancis.

Hingga saat ini, Direktorat Jenderal Bea Cukai masih melakukan pemeriksaan barang-barang tersebut lantaran ada dugaan barang impor ilegal yang sengaja di masukan ke Indonesia dengan memanfaatkan pengiriman pesawat baru Garuda Indonesia.

Kompas.com telah merangkum fakta seputar temuan onderdil motor gede (Moge) di pesawat baru Garuda Indonesia. Berikut 7 fakta tersebut:

1. Disimpan di 15 box

Petugas Bea Cukai menemukan Brompton di lambung pesawat Garuda Indonesia A330-900 neo, atau tempat bagasi penumpang.

Terdapat beberapa koper dan 18 box berwarna coklat di dalam bagasi pesawat. Saat membuka koper petugas hanya menemukan barang-barang pribadi milik penumpang.

Baca juga: Bea dan Cukai Sita Sepeda Brompton dari Pesawat Garuda, Berapa Harganya?

“Namun, saat pemeriksaan 18 boks tersebut ditemukan 15 koli claim tas atas nama SAW berisi part motor Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai,” ujar Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro.

2. Ditemukan sepeda Brompton

Petugas Bea Cukai tidak hanya menemukan onderdil Harley Davidson di pesawat Garuda Indonesia. Namun juga sepeda merek Brompton.

Saat petugas membuka 3 box warna coklat di bagasi, ditemukan 2 sepeda lipat merek Brompton beserta asesoris sepeda tersebut.

3. Ada Direksi di dalam pesawat

Temuan barang-barang yang diduga ilegal tersebut ikut menyeret direksi Garuda Indonesia. Sebab ternyata terdapat beberapa direksi yang ikut dalam penerbangan tersebut.

Namun VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, M. Ikhsan Rosan menegaskan bahwa barang tersebut bukanlah milik direksi.

Baca juga: 10 Kota Terbaik untuk Anda yang Ingin Berkarier di Luar Negeri

Ikhsan menjelaskan, jajaran direksi berada di dalam pesawat tersebut karena sebelumnya mengikuti serah terima pesawat baru itu dari pabrikan di Perancis untuk dibawa ke Indonesia.

Selanjutnya...

 

4. Milik karyawan

Garuda Indonesia menyebut spare parts atau onderdil Harley Davidson yang ada di pesawat baru A330-900 Neo merupakan barang bawaan (bagasi) salah satu karyawan perusahaan plat merah tersebut.

Namun Garuda tidak menyebutkan siapa karyawannya yang membawa onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton.

5. Inisial pembawa

Keterangan yang lebih jelas di keluarkan oleh Bea Cukai. Instansi di bawah Kementerian Keuangan itu menyebut pesawat tersebut mengangkut 10 orang kru sesuai dokumen general declaration crew list dan 22 orang penumpang sesuai dokumen passenger manifest.

Bea Cukai menyebut kalau 15 box yang berisi ondersil Harley Davidson merupakan barang bawaan atas inisial nama SAW. Sementara 3 box yang berisi sepeda Brompton merupakan barang atas nama berinisial LS.

Baca juga: Rhenald Kasali: Sistem Bakar Uang Startup Sesuatu yang Sangat Wajar

6. Karyawan siap tanggung jawab

Garuda Indonesia memastikan, karyawannya yang membawa onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton siap patuh terhadap ketentuan kepabeanan dan siap bertanggung jawab. Termasuk membayar bea masuk barang impor.

"Karyawan Garuda Indonesia akan tunduk dan mematuhi segala aturan yang berlaku atas putusan dari kepabeanan, misalnya harus membayar bea masuk atau prosedur-prosesur lain yang akan dikenakan. Spare part juga akan dipergunakan oleh karyawan dan bukan untuk diperjual belikan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

7. Tindak tegas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons terkait adanya penyelundupan onderdil motor Harley Davidson yang kini disita oleh petugas Bea dan Cukai.

Dia mengatakan, banyak kebijakan dari pemerintah untuk mempermudah dunia usaha dalam hal Bea Cukai. Namun, masih saja ditemukan adanya penyelundupan meskipun pihak Bea dan Cukai telah meningkatkan kewaspadaannya.

"Sering kami sebagai pemerintah mendengar dari dunia usaha meminta suatu kemudahan. Dan kita memformulasikan policy kemudahan. Begitu kita buat kemudahan, ada saja penumpang gelapnya, menggunakan hal itu untuk berbuat penyelundupan. Dilema seperti ini selalu kita hadapi terus-menerus. Kita sudah melakukan tindakan tegas sekarang," ungkapnya ditemui di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Baca juga: Rugi Membengkak, Lippo Karawaci Akan Jual Aset Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com