Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Minyak Venezuela Melonjak, Berkat Penjualan ke Asia

Kompas.com - 04/12/2019, 20:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

CARACAS, KOMPAS.com - BUMN minyak Venezuela, Petróleos de Venezuela, S.A atau PDVSA beserta perusahaan-perusahaan patungannya mengekspor sekira 1 juta barrel per hari (bph) minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) pada November 2019.

Angka ini meningkat dibandingkan angka ekspor pada bulan sebelumnya. Peningkatan ekspor terutama didorong penjualan ke sejumlah negara Asia, seperti India, Malaysia, China, dan beberapa negara lainnya.

Dilansir dari Reuters, Rabu (4/12/2019), PDVSA mengirim total 37 kargo berisi 1,037 juta bph minyak pada November 2019. Capaian ini naik 25 persen dibandingkan pada Oktober 2019.

Pengiriman tersebut juga merupakan pengiriman bulanan tertinggi ketika sejak pada Januari 2019 lalu pemerintah AS menjatuhkan sanksi berat terhadap PDVSA.

Baca juga: Venezuela Akan Tingkatkan Ekspor Minyak ke China

India menjadi tujuan utama ekspor minyak Venezuela setelah pada Oktober 2019 lalu perusahaan pemurnian Reliance Industries memutuskan kembali melanjutkan bisnis dengan PDVSA.

Beberapa negara Asia lain, termasuk Singapura dan Malaysia juga mengimpor minyak dari Venezuela.

Sementara itu, ekspor ke Eropa tercatat menurun menjadi hanya 68.000 bph pada November 2019 dari sebelumnya 89.000 bph pada Oktober 2019. Ini menyusul berakhirnya kontrak pasok antara PDVSA dan perusahaan pemurnian minyak Eropa Nynas AB pada akhir Oktober 2019 karena ada sanksi dari AS.

Adapun pengiriman langsung ke China merosot menjadi 1,8 juta barrel kargo pada November 2019. Namun, China baru-baru ini meningkatkan impor campuran minyak mentah yang dibuat dengan minyak Venezuela melalui pengiriman dari Malaysia.

Baca juga: Kondisi Venezuela Ancam Industri Minyak Dunia

Pasokan ke Kuba juga menurun dari 118.000 bph pada Oktober 2019 menjadi hanya 67.000 bph pada November 2019. Pada September 2019, Venezuela mengirim 143.000 bph minyak ke Kuba.

Raksasa energi Rusia Rosneft meraup 36 persen dari total penjualan minyak PDVSA secara bulanan, sebagian besar dikirim ke Asia. Kemudian diikuti oleh Reliance asal India dengan persentase 13 persen dan perusahaan minyak Repsol asal Spanyol yakni 8 persen.

Sebagian besar penjualan minyak PDVSA di bawah sanksi terdaftar sebagai pembayaran pinjaman yang diberikan oleh entitas Rusia dan China ke Venezuela dalam dekade terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com