Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Jiwasraya, DPR Bakal Panggil Erick Thohir

Kompas.com - 04/12/2019, 20:30 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VI DPR RI bakal memanggil Menteri BUMN Erick Thohir dan jajaran Direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Pemanggilan ini terkait upaya penyelesaian kasus gagal bayar polis Jiwasraya.

Anggota Komisi VI DPR dari fraksi Gerindra Andre Rosiade mengatakan saat ini pimpinan komisi tengah menjadwalkan waktu yang tepat untuk melaksakanan rapat dengar pendapat. Sebab, pada 17 Desember mendatang DPR telah memasuki masa reses.

"Nah sekarang tinggal pimpinan komisi VI menjadwlkan rapat untuk memastikan jadwalnya kapan, apakah bisa dalam masa sidang ini atau masa sidang berikutnya," ujar Ade usai melakukan audiensi dengan nasabah Jiwasraya di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Baca juga: Sambangi DPR, Puluhan Nasabah Adukan Gagal Bayar Polis Jiwasraya

Langkah tersebut diambil usai Komisi VI mendengar keluhan dari para nasabah Jiwasraya. Pasalnya, para nasabah tersebut mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Dua bank BUMN, yaitu BTN dan BRI diketahui merupakan penyalur terbesar dari produk asuransi Jiwasraya, JSPlan dengan tawaran return hingga 9 persen.

Setelah Menteri BUMN, Jiwasraya, BTN, dan BRI sepakat soal solusi penyelesaian pembayaran polis, baru kemudian Komisi VI mengajak Komisi XI untuk membayar polis.

Adapun beberapa bank lain yang turut memasarkan produk bancassurance Jiwasraya yang bermasalah tersebut adalah Standard Chartered Bank, KEB Hana Bank, DBS Bank Indonesia (semula ANZ Indonesia), Bank QNB Indonesia dan Bank Victoria.

"Nanti kalau memang sudah ada solusinya banknya dan mampu membantu nanti kita ajak Komisi XI untuk memanggil bank-bank yang lain. Nanti pimpinan rapat kita lihat jadwal kalau memang bisa sebelum tanggal 17 (Desember) kita lakukan. Kalau memang tidak bisa nanti setelah reses," ujar dia.

Baca juga: Ada 474 Warga Korea Jadi Korban Polis Macet Asuransi Jiwasraya

Sebagai informasi, asuransi Jiwasraya harus mambayar polis dan pokok yang sudah jatuh tempo dengan total kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan hingga mencapai Rp 16,3 triliun.

Perusahaan asuransi pelat merah tersebut terbelit persoalan keuangan yang belum juga usai. Jumlah aset Jiwasraya pada kuartal III-2019 hanya Rp 25,6 triliun, sementara utangnya Rp 49,6 triliun.

Artinya, total ekuitas atau selisih aset dan kewajiban Jiwasraya minus Rp 23,92 triliun. 

Bisnis perusahaan ini tak bisa lagi menopang kerugian yang menyentuh angka Rp 13,74 triliun per September 2019.

Sebab, premi yang dikumpulkan Jiwasaraya tergerus habis-habisan untuk pembayaran bunga jatuh tempo serta pokok polis nasabah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com