Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ryan Filbert

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Penerima Penghargaan Tokoh Inspiratif Pasar Modal oleh Presiden Joko Widodo

Cara Membeli Saham Tepat Waktu

Kompas.com - 06/12/2019, 11:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Leading indicator tidak selalu lebih unggul daripada lagging indicator, begitu pula sebaliknya.
Trader harus menyesuaikan keputusan tindakannya sesuai dengan skenario trading (trading plan).

Contoh, bila Anda adalah orang yang melakukan trading dengan memanfaatkan perubahan sebuah trend yang singkat, maka pengambilan keputusan menggunakan lagging indicator akan menyebabkan Anda selalu terlambat mengambil keputusan.

Sedangkan, apabila Anda ingin membeli saham yang mengalami perubahan trend dalam rentang waktu yang panjang, maka akan lebih cocok menggunakan lagging indicator, yang menghindari perubahan-perubahan trend kecil yang terjadi dalam rentang waktu pendek dan fokus pada rentang waktu yang panjang.

Satu buah indikator bisa berfungsi sebagai lagging sekaligus leading indicator.
Hal ini bisa terjadi karena tergantung bagaimana cara trader membaca indikator tersebut.

Simple Moving Average (SMA) atau Moving Average (MA) adalah salah satu contoh indikator yang bisa berfungsi sebagai leading maupun lagging indicator.

Leading Indicator

SMA/MA bisa berfungsi sebagai leading indicator ketika garis-garis yang terbentuk dimanfaatkan sebagai support dan resistant.

Contoh, garis SMA 20 artinya adalah garis Simple Moving Average yang terbentuk dari pergerakan harga rata-rata selama 20 hari.

Jika garis SMA 20 berada di atas sebuah harga saham (candlestick, bar, atau line chart), maka SMA 20 berfungsi sebagai target jual atau resistant.
Dan ketika garis SMA 20 berada di bawah sebuah harga saham (candlestick, bar, atau line chart), maka SMA 20 berfungsi sebagai target beli atau support.

Garis SMA 20 dikatakan sebagai leading indicator karena mampu memberikan acuan kepada trader untuk bertindak/mengambil keputusan trading sedini mungkin, meskipun pergerakan harga saham besok hari belum terjadi.

Lagging Indicator

Garis SMA 20 bisa berfungsi sebagai lagging indicator ketika persilangan antar garis dan harga saham (candlestick, bar, atau line chart) dijadikan sinyal jual atau beli.

Ketika pergerakan harga saham menembus garis SMA 20 dari bawah ke atas artinya terjadi penguatan harga dalam jangka waktu 20 hari (periodenya 20 hari karena menggunakan SMA 20).

Pada umumnya akan terjadi kenaikan harga terlebih dahulu sesaat sesudah penembusan garis SMA oleh harga.

Oleh karena itu, SMA 20 berfungsi sebagai lagging indicator.

Rangkuman

1. Indikator apapun bisa berfungsi sebagai lagging maupun leading indicator.

2. Tidak ada indikator yang selalu benar.

3. Ketika SMA/MA dimanfaatkan sebagai garis yang ada di atas maupun di bawah pergerakan harga saham, maka SMA/MA berfungsi sebagai leading indicator.

4. Ketika SMA/MA dimanfaatkan sebagai garis yang ditembus oleh pergerakan harga sehingga terjadi persilangan (crossing), maka SMA/MA berfungsi sebagai lagging indicator.

Demikian sharing dari saya.
Salam investasi untuk Indonesia !!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com