JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan spot akhir pekan, Junat (6/12/2019), rupiah terlihat menguat. Melansir Bloomberg, rupiah ditutup menguat 30 poin atau 0,22 persen pada level Rp 14.038 per dollar AS dibanding penutupan Kamis Rp 14.068 per dollar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah didorong oleh kebijakan China yang melunak dengan menurunkan tarif impor beberapa komoditi AS.
"Tiongkok dikabarkan berencana mengurangi tarif impor keledai dan daging babi dari AS. Ini merupakan gestur positif dari Tiongkok. Ini yang menjadi mover utama yang mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS hingga sore ini," kata Ariston kepada Kompas.com.
Baca juga: Shopee Gelar 12.12 Birthday Sale, Ini Promo-promonya
AS dan China sejauh ini masih melakukan pembicaraan terkait negosiasi dagang kedua negara. Hal ini menimbulkan reaksi positif dari para investor.
"AS dan China dikabarkan masih membahas soal jumlah pembelian produk pertanian AS oleh Tiongkok. Sebelumnya Tiongkok berjanji membeli senilai 40 miliar dollar AS sampai 50 miliar dollar AS atas produk pertanian AS yang dianggap sangat besar yang mungkin minta dikurangi oleh China," ungkapnya.
Selain itu, kedua negara juga masih membahas soal nominal tarif impor yang akan dicabut. Hal ini membuat pasar semakin optimis atas kesepakatan dagang AS dan China yang bisa terjadi tahun ini.
Baca juga: Ikatan Awak Kabin Garuda Merasa Dirugikan dengan Kebijakan Ari Askhara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.