Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Setiap Hari, Kami Dihadapkan pada Godaan Korupsi

Kompas.com - 09/12/2019, 14:59 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai banyak sekali celah untuk melakukan tindakan korupsi. Apalagi di instansi Kementerian Kementerian yang berkaitan dengan sektor penerimaan negara.

Dengan demikian, meski pemerintah telah menyesuaikan gaji dan tunjangan kinerja PNS, risiko korupsi masih sangat mungkin dilakukan jika yang bersangkutan tidak memiliki integritas.

"Contohnya ada di KPP Ditjen Pajak. Kalau Anda berhubungan dengan wajib pajak, bagian pemeriksaan itu menjadi salah satu yang vurnerable (rentan). Mau digaji berapapun kalau digoda dengan miliaran dan triliunan, kan enggak ada (gaji sebesar itu). Bahkan yang namanya menteri saja gajinya miliaran kan enggak ada," ujar dia di Hari Anti Korupsi Sedunia di kantor KPK Jakarta, Senin (9/12/2019).

Baca juga: Cerita Sri Mulyani Berantas Korupsi dengan Naikkan Tunjangan PNS...

Sri Mulyani menegaskan, PNS di jajaran Kementerian Keuangan memang harus memiliki integritas.

Selain itu menurut dia, institusi memiliki juga peran penting untuk melindungi pihak-pihak yang memiliki jabatan dengan wewenang dan nilai yang besar agar tidak melakukan tindakan korupsi, bukannya justru diawasi atau dicurigai.

"Kalau ngomong cukup atau enggak cukup itu masalah tamak atau enggak tamak aja gitu. Integritas itu penting, oleh karena itu kami selalu tetap waspada, karena kami dihadapkan pada situasi yang setiap hari memang bisa memberikan godaan (korupsi)," ujar dia.

Baca juga: Ini Kakek Terkaya se-Indonesia, Dulunya Jualan Sabun Keliling

Dia pun berharap agar KPK sebagai institusi pencegahan dan penindakan korupsi juga memiliki nilai tersebut. Dia tidak ingin KPK dianggap sebagai ancaman, tetapi sebagai institusi yang ikut menjaga agar para ASN terhindar dari korupsi.

Sebab dirinya percaya hampir seluruh ASN dan pejabat publik memiliki niatan yang baik.

"Saya percaya  mungkin 95 persen ASN itu baik, bahkan 97,5 persen. Sementara yang jelek benar, yang betul-betul punya niat jahat itu sedikit. Jadi kita harus memenangkan yang besar ini. Dan mereka harus percaya 'sistem jagain saya, karena sebetulnya saya memang ingin jadi orang baik, menjadi pejabat baik'," ujar dia.

Baca juga: Harbolnas 2019, Ada Cashback dan Promo Sembako hingga Elektronik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com