Jarang terdengar ke publik, PT PANN jadi sorotan ketika Erick Thohir mengaku bingung dengan bisnis BUMN satu ini.
Bisnis PT PANN dinilai Erick Thohir sudah melenceng dari bisnis utamanya. Perusahaan ini seharusnya fokus di bisnis pembiayaan perkapalan, tetapi malah memiliki anak usaha perhotelan.
“Contoh konkret yang tadi, mohon maaf saya juga baru kenal dengan direksi (PT PANN) tadi, mengenai perusahaan leasing kapal, bagaimana perusahaan leasing kapal ini bisa hidup kalau sejarahnya ada leasing pesawat terbang, apalagi mohon maaf tiba-tiba ada bisnis hotel," kata Erick.
Baca juga: Sri Mulyani Tak Tahu, Erick Thohir Bingung Lihat Bisnisnya, BUMN Apakah PT PANN?
“Tentu di dalam BUMN-nya kita akan juga bikin yang namanya kembali ke core bisnis. Saya rasa berat sekali. Saya tidak salahkan direksi PT PANN ketika beliau (direksi) masuk awal memang sudah ada core bisnis yang sangat tidak fokus. Di bawah PANN ada dua hotel," katanya.
Erick bahkan menyinggung regenerasi BUMN ini yang dinilainya tidak berjalan dengan baik.
"Bahkan mohon maaf, saya bukan anti-orang tua, saya apresiasi, tapi kalau semua diisi oleh pensiunan, sedangkan 58 persen penduduk Indonesia berusia muda, berati kan enggak buka lapangan kerja,” kata Erick.
Sarinah yang bergerak di bidang perdagangan tak luput dari kritik Erick. Menurutnya, strategi bisnis yang dilakukan BUMN ini sudah sangat usang.
“Paling mudah Sarinah contohnya. Di era e-commerce, kita masih jual ritel seperti old days. Ya enggak bisa,” ujar Erick.
Dia meminta, Sarinah menyesuaikan diri dengan perkembangan ritel digital yang saat ini bertumpu pada e-commerce. Dicontohkannya, Sarinah bisa berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir Kritik Bisnis Model Sarinah yang Ketinggalan Zaman
“Mungkin kita bisa kerja sama dengan e-commerce yang sudah gede seperti Tokopedia. Sarinah (bisa) menjadi titik distribusi bersama Pos Indonesia. Ngapain kita sok bikin seperti Tokopedia, ya pasti kalah. Tapi kan Tokopedia perlu gudang, nah gudangnya disediakan BUMN saja,” ucapnya.
Dari 4 bank pelat merah, BTN jadi bank yang mendapat sentuhan pertama Erick Thohir. Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini merombak posisi direksi dan komisaris.
Dia menunjuk Pahala Mansury sebagai direktur utama. Pahala menggantikan posisi Suprajarto yang mengundurkan diri setelah ditunjuk dalam RUPSLB saat Menteri BUMN masih dijabat Rini Soemarno.
Lebih jauh, Erick juga menunjuk mantan anggota KPK, Chandra Hamzah, sebagai Komisaris Utama BTN.
Baca juga: Sah, Pahala Mansury dan Chandra Hamzah Masuk BTN
Erick beralasan, Chandra Hamzah punya latar belakang hukum yang ideal untuk mengawasi BTN.
"Pak Chandra Hamzah latar belakangnya hukum. Kita tahu di BTN sekarang ada isu-isu yang kurang baik, tentu harus dilihat secara hukum, apalagi ini ujung tombak pembiayaan perumahan rakyat nasional. Kalau tidak sehat, tidak bagus," kata Erick.