Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Utang Luar Negeri Indonesia Masih Aman

Kompas.com - 10/12/2019, 07:26 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Ekonom BNI, Ryan Kiryanto, menilai, utang luar negeri (ULN) Indonesia secara keseluruhan masih aman. Pasalnya, posisi ULN Indonesia secara persentase masih di bawah 60 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Overall seingat saya, rasio persentase utang luar negeri kita terhadap PDB itu 29 persen. Which is ini masih bagus. Karena treshold-nya 60 persen. Suatu negara diberi toleransi untuk boleh utang ke luar negeri maksimal 60 persen PDB total negara," kata Ryan ditemui saat pelatihan Wartawan Bank Indonesia, Labuan Bajo, NTT, Senin (9/12/2019).

Dari segi nominal, lanjut dia, memang tergolong besar. Namun, jika dibandingkan penghasilan yang didapatkan justru lebih besar daripada utang yang dilakukan oleh pemerintah, bank sentral, dan swasta.

"Indonesia sekarang posisinya baru 29 persen. Berarti masih oke. Kalau melihat rupiahnya kelihatan gede. Tapi Rp 5.000 triliun utang yang bisa 10 tahun, bisa 20 tahun dalam satu tempo. Sementara revenue kita Rp 15.000 triliun," ucapnya.

Baca juga: OJK Sebut Duniatex Punya Utang hingga Rp 22 Triliun

Secara perhitungan, bila pendapatan suatu perusahaan mencapai Rp 15.000 triliun, sementara utangnya sebesar 29 persen, dipastikan negara bisa membayarnya.

"No worries. Tidak ada yang perlu diperhatikan dengan posisi ULN kita. Apalagi BI ngawal terus kalau ada hal yang di luar kendali, BI pasti nyemprit (beri peringatan)," katanya.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat ULN Indonesia pada triwulan III-2019 mencapai 395,6 miliar dollar AS atau setara Rp 5.562 triliun ( kurs Rp 14.061 per dollar AS).

Jumlah tersebut terdiri dari ULN publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 197,1 miliar dollar AS serta ULN swasta (termasuk BUMN) sebesar 198,5 miliar dollar AS.

ULN Indonesia tersebut naik 10,2 persen secara year on year (yoy), yang dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan ULN pemerintah di tengah perlambatan ULN swasta.

Baca juga: Jadwal Lelang SBN Dibatalkan, Pemerintah Sudah Kebanyakan Tarik Utang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com