Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambahan Kereta untuk Natal dan Tahun Baru Berkurang, Ini Sebabnya

Kompas.com - 10/12/2019, 09:26 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi mudik Natal dan Tahun Baru, Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri akan menambah 30 unit kereta api. Hal ini lebih sedikit dibandikan tahun lalu yang penambahannya mencapai 48 unit .

"KAI akan memberdayakan kereta tambahan, ada 30 perjalanan selama tahun baru. Ada penambahan sekitar 40 persen," kata Zulfikri di Kemenhub Jakarta, Senin (9/12/2019).

Dengan penambahan tersebut, maka total KA yang tersedia adalah 404 unit kereta api (reguler dan Nataru) dengan kapasitas 250.012 tempat duduk.

Kereta api tambahan yang disediakan yakni KA Eksekutif sebanyak 14 KA, KA Bisnis -Ekonomi dan Eksekutif campuran masing-masing sebanyak 6 KA, kemudian KA Ekonomi non PSO dan Pemanfaatan Idle masing-masing 2 KA.

Baca juga: Asyik! Tol Layang Jakarta-Cikampek Bisa Dilewati Jelang Natal dan Tahun Baru

Adapun pengurangan jumlah penambahan kereta api diakibatkan oleh perubahan KA reguler pada grafik perjalanan kereta api (GAPEKA) 2019 dimana KA Mataram premium berubah menjadi KA Mataram.

Kemudian KA Cirebon Ekspres (KA 71 F dan KA 72 F) dan KA Agro Jati Fakultatif (KA 39 F dan KA 40 F) juga berubah menjadi KA Agro Cheribon.

Selain itu, perpanjangan relasi KA Agro Cheribon menjadi relasi keberangkatan Pemalang membuat waktu peredaran bertambah.

Perubahan pola operasi KA Agro Cheribon menjadi satu rangkaian stabling Jakarta yang mengurangi 2 unit KA juga menjadi penyebab penambahan jumlah KA Nataru tak sebanyak tahun lalu.

Adapun faktor lain yang menyebabkan jumlah penambahan termasuk beberapa kereta api yang tidak dapat dijalankan, alih fungsi kereta api dan pengurangan jumlah armada kereta.

Baca juga: Tiket KA Natal dan Tahun Baru Bisa Dibeli Mulai 19 November

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, ditetapkan beberapa skenario seperti memenuhi SF KA Reguler sesuai rangkaian buku dukungab sarana GAPEKA 2019. Selanjutnya, memenuhi SF rangkaian PLB/ KA Nataru sesuai dengan pengoperasiab PLB/ KA Nataru.

Ada juga memaksimalkan ketersediaan slot PLB Nataru serta optimalisasi penggunaan slot tersedia. Dan juga optimalisasi penggunaan lokomotif SO dan awak KA untuj dukungan angkutan penumpang dan barang.

Dirjen perkeretaapian juga melakukan monitoring angkutan dengan pemasangan CCTV sebanyak 212 kamera di 45 stasiun Jawa dan Sumatera.

4 CCTV di pasang pada tempat strategis seperti peron, runag tunggu dan pintu masuk. Sementara 6 titik dipasang pada perlintasan rawan kecelakaan.

Baca juga: Musim Libur Natal dan Tahun Baru, Angkutan Udara Sepi Peminat

"Yang paling diutamakan adalah keselamatan. Karena curah hujan sangat tinggi, agar tidak ada gangguan cuaca kita sudah siaga," jelasnya.

Ada juga posko-posko nataru yang didirikan di berbagai stasiun di daerah. Ada 9 Pusdalopka yang didirikan untuk memberikan informasi secara cepat dan akurat.

Hari ini, Dirjen Perkeretaapian akan melakukan inspeksi jalur rawan, bersama KNKT di lintas utara dan selatan.

"Kita mau lihat kesiapan masing-masing. Selain itu kita juga lihat kesiapan penempatan alat-alat berat seperti lokomotif dan craine juga dlakukan," katanya.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Menhub Disinggung Soal Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com