BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan J&T Express

Terus Tumbuh Signifikan, Begini Masa Depan E-Commerce di Indonesia

Kompas.com - 10/12/2019, 11:05 WIB
Anissa DW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jumlah penduduk yang lebih dari 269 juta jiwa ternyata menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara bagi para pemain e-commerce.

Bagaimana tidak? Dengan sekitar 130 juta penduduk terhubung ke internet dan pengguna smartphone yang jumlahnya lebih dari 70 juta orang, bisnis e-commerce di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat.

Menurut Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung S., dalam empat tahun terakhir pertumbuhan e-commerce mencapai 500 persen.

Menyadur Kompas.com, Selasa (19/2/2019), hal ini memberikan dampak dan pengaruh besar untuk aspek transaksi penjualan serta pembelian di e-commerce.

Dengan pertumbuhan luar biasa tersebut, Ignatius mengatakan, Indonesia diprediksi akan memiliki 12 miliar transaksi e-commerce pada tahun 2020 mendatang.

Ilustrasi hari belanja online nasional (harbolnas) Dok. J&T Express Ilustrasi hari belanja online nasional (harbolnas)

Penelitian Deloitte Indonesia pada 2018 pun memproyeksi pertumbuhan serupa. Menurut mereka, pada tahun 2020 potensi pasar e-commerce Indonesia akan terus tumbuh hingga mencapai 20 miliar dollar AS.

“Potensi ini akan terus berkembang dan selanjutnya akan menjadi salah satu sektor yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Director Consulting Deloitte Southeast Asia, Stanley Kyung Sup Song,seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/3/2019).

Baca juga: Pasar E-Commerce Indonesia Diprediksi Tumbuh hingga 20 Miliar Dollar AS

Mengembangkan industri logistik

Tak hanya berpengaruh pada e-commerce itu sendiri, perkembangan tersebut pun membawa dampak positif kepada industri-industri pendukungnya. Salah satunya adalah industri logistik.

Mengutip Kompas.com, Rabu (6/2/2019), dalam skala internasional kualitas logistik dalam negeri sudah sangat meningkat. Dalam dua tahun, peringkat Indonesia di Logistic Performance Index naik 17 peringkat dari posisi 63 di 2016 menjadi peringkat 46 di 2018.

Bahkan, industri logistik Indonesia diprediksi akan terus tumbuh. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengungkapkan, potensi pertumbuhan logistik dapat mencapai 30 persen pada tahun 2020.

Selain dari sisi kualitas, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) mengatakan, kehadiran e-commerce mampu meningkatkan volume pengiriman barang dengan cukup signifikan, seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (19/4/2019).

Baca juga: Asperindo: E-Commerce Beri Dampak Positif ke Usaha Logistik

Ambil contoh peningkatan volume pengiriman barang yang terjadi saat gelaran festival belanja online tanggal 11 November 2019 lalu.

Data salah satu perusahaan logistik, J&T Express mencatat, angka pengiriman yang mereka layani mencapai 6 juta paket pada festival belanja 11.11 itu. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah resi yang masuk dalam data pengiriman J&T Express.

Peningkatann volume pengiriman tersebut diprediksi akan terus meningkat. Terlebih pada momen hari belanja online nasional (harbolnas) yang akan diselenggarakan pada 12 Desember 2019 mendatang.

Guna mengatisipasinya, J&T Express berupaya melakukan pendistribusian barang secara efisien. Salah satunya dengan menggunakan teknologi mesin sortir otomatis yang mampu menyortir hingga 30.000 paket per hari.

Ilustrasi pengiriman paket oleh logistikDok. J&T Express Ilustrasi pengiriman paket oleh logistik

Perusahaan logistik itu pun memiliki lebih dari 2.000 drop point, 2.000 collection point, dan lebih dari 1.000 armada yang beroperasi selama 365 hari penuh untuk menjangkau lebih banyak konsumen di seluruh Indonesia.

Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan konsumen, J&T Express menyediakan sistem pantau paket secara real time lewat website dan aplikasi dan layanan keluhan 24 jam dengan 3 pilihan bahasa (Indonesia, Inggris, Mandarin).

Tak ketinggalaan, perusahaan dengan slogan “Express Your Online Business” itu pun bekerja sama dengan berbagai e-commerce untuk memberikan layanan pengiriman paket gratis ongkos kirim (ongkir) tanpa minimum pembelian pada harbolnas nanti.

Jadi, para konsumen dapat bebas berbelanja saat harbolnas tanpa perlu khawatir dengan proses dan keamanan pengiriman barang yang dibeli.


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com