Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Pabrik Pupuk Jadi Cara Tekan Konsumsi Gas

Kompas.com - 12/12/2019, 17:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menjalankan strategi guna mengantisipasi persoalan pasokan gas di industri pupuk dan petrokimia.

Strategi tersebut antara lain melalui program revitalisasi pabrik tua hingga optimalisasi penggunaan gas untuk bahan baku.

Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, langkah tersebut sejauh ini cukup efektif dalam mengurangi konsumsi gas pabrik-pabrik pupuk milik anak perusahaannya.

"Jadi revitalisasi pabrik ini selain menambah kapasitas, bertujuan juga untuk mengganti pabrik-pabrik tua yang sudah boros konsumsi bahan bakarnya dengan pabrik baru yang jauh lebih efisien," kata Wijaya dalam keterangannya, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Perluas Pasar, Petrokimia Gresik Luncurkan Pupuk NPK Komersil

Ia memberi contoh, ada pabrik yang sudah tua dengan rata-rata konsumsi gas mencapai 40 MMBTU, maka perseroan mengganti dengan pabrik baru yang konsumsi gasnya hanya 26 MMBTU.

"Itu sudah penghematan yang cukup signifikan," tutur Wijaya.

Selain itu, perseroan juga dapat menghemat konsumsi gas melalui optimalisasi pemakaian gas yang fokusnya hanya sebagai bahan baku.

Sebelumnya, gas tidak hanya untuk bahan baku produksi pupuk, tapi juga sebagai sumber energi utilitas pabrik seperti listrik, steamed, hingga uap.

"Kini utility-nya kita ganti dengan batu bara, sementara gas kami maksimalkan sebagai bahan baku," ujar Wijaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com