Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Tangani Limbah Sampah 12 Ton di Labuan Bajo

Kompas.com - 12/12/2019, 19:50 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama destinasi wisata 10 Bali Baru, sejumlah kementerian terkait mulai berupaya untuk mengurangi limbah sampah tersebut.

Ini termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) turut serta dalam gerakan kebersihan itu.

Pasalnya, Indonesia menduduki peringkat kedua dunia dalam jumlah sampah terbanyak. Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi ranah Kementerian KKP untuk membersihkannya.

"Kami dari KKP kemarin ditugaskan di Labuan Bajo, di mana kami menangani sampah yang beratnya 8 hingga 12 ton per harinya di laut," kata Menteri Kelautan Perikanan, Edhy Prabowo, ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Indonesia Pulangkan 38 Kontainer Limbah dan Sampah ke AS

Mengenai anggaran, pihak KKP sudah menyiapkannya untuk menangani sampah di Labuan Bajo. Namun, dia menyebutkan secara detil alokasi anggaran untuk pengelolaan sampah

"Anggaran untuk Labuan Bajo saya sendiri belum tahu ya, tapi nanti anggaran kita akan dibahas di PRL (Pengelolaan Ruang Laut) dan saya pikir cukup lah dengan anggaran KKP Rp 6,5 triliun di tahun 2020. Sebagian saya sisihkan juga tak ada masalah," ujarnya.

Sampah Indonesia yang menduduki peringkat kedua tersebut, menurut Edhy, sungguh ironis. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja sama antar institusi terkait. Seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian PUPR, termasuk Kementerian KKP.

"Orang kita berada di nomor dua, ya kalau kita dalam kondisi ini kita masih dianggap darurat, ini keterlaluan. Maka dengan itu setiap kementerian-kementerian memiliki tugas masing-masing bagaimana cara menanggulangi keadaan tersebut dan saling mem-backup," ungkapnya.

Baca juga: Aksesibilitas Hambat Labuan Bajo Jadi Destinasi Super Premium?

Dalam penanggulangan sampah tidak hanya sekadar membersihkannya saja, masyarakat yang ada di Labuan Bajo juga perlu diedukasi agar memberi kesadaran akan menjaga kebersihan lingkungan.

"Tak hanya fisiknya saja, kita juga harus memperbaiki budaya masyarakat untuk tidak membuang sampah ke laut. Apapun kalau bisa plastik, beling atau kaca-kaca dikembalikan ke tempatnya," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Spend Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Spend Smart
Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Spend Smart
Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Spend Smart
Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

Whats New
Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Whats New
Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Whats New
Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Whats New
Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Whats New
Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Whats New
Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Whats New
'Wealth Wisdom' PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

"Wealth Wisdom" PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

Whats New
RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com