JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai, segera membangun pabrik mobil listrik di Indonesia, tepatnya di Karawang pada 2020 mendatang.
Sebab pemerintah sedang gencar meningkatkan penggunaan kendaraan listrik agar dapat mengurangi emisi serta polusi.
"Dengan masuknya Hyundai di sini, kita harapkan tahun depan Maret atau April, mereka sudah bisa groundbreaking untuk (mobil) elektriknya. Dan itu akan membawa Indonesia pada suatu era baru," ujar Luhut di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Baca juga: Disaksikan Jokowi, BPKM-Hyundai Teken Investasi Rp 21,8 triliun ke RI
Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu mengatakan, Indonesia punya kesempatan untuk mengekspor kendaraan listrik ke negara-negara lain. Misalnya ke negara-negara Eropa.
Apalagi pada 2045 nanti, kendaraan emisi gas akan segera ditekan pemakaiannya hingga 30 persen.
Luhut sebelumnya pernah menyampaikan bahwa Hyundai berencana menanamkan investasi mobil listrik di Indonesia senilai 1 miliar dollar AS. Dia menyebut, Hyundai akan membangun pabrik dengan luas lahan hingga sekitar 600 hektar di Karawang.
Baca juga: Garuda Indonesia Punya 7 Anak dan 19 Cucu Perusahaan
Sebelumnya, perusahaan aplikasi Grab mulai melakukan uji coba untuk penggunaan kendaraan listrik. Dan ini sangat didukung oleh pemerintah karena telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2019.
"Menurut saya ini satu langkah baik. Kami, pemerintah tentu mendukung, seperti juga Kemenristek dan Kemenhub, melihat ini peluang bagus. Akan semakin baik, dengan Hyundai masuk di sini (mobil listrik),” katanya.
Dengan diluncurkannya kendaraan listrik ini, Indonesia bisa mengekspor kendaraan listrik ke negara lain supaya bisa menekan defisit necara perdagangan yang selama ini menjadi persoalan.
”Peran Kemenristek sangat penting. Kita harus bisa menjual mobil listrik. Saya berharap kita betul-betul bekerja lebih keras lagi. Kalian bikin untung, publik juga untung. Semua harus untung. Indonesia juga harus untung. Bagusnya, Grab ini tetap on the track dan pemerintah akan membantu,” kata dia.
Baca juga: Luhut: Indonesia Tidak Hanya Super Power Ekonomi...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.