Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencuil Manisnya Bisnis Pastri Kekinian...

Kompas.com - 14/12/2019, 15:30 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Layaknya bisnis kuliner, usaha kue kering atau pastri tidak ada matinya. Maklum, camilan ini kerap menjadi sajian saat ada tamu datang atau ada acara tertentu. Makanan ini bisa berfungsi sebagai salah satu sajian ringan di rumah atau kantor.

Kondisi ini membuat bisnis camilan tetap tetap tumbuh hingga kini. Biasanya para pemain sudah mengkhususkan diri dalam menyajikan produk kue dan pastri tersebut.

Seperti Butterpods yang dirintis Zaraparadiptha yang mengkhususkan diri membuat kue kering lapis laiknya egg tart dengan isian custard yang lembut.

Baca juga: Lakukan 4 Hal Ini Saat Bisnis Anda Gagal

Perempuan ini baru mulai berbisnis kue yang masuk kategori kekinian tersebut pada 2018. Kebetulan, dirinya sudah mengenyam pendidikan bidang pastri. Adapun bahan baku kue racikannya di klaim dari bahan baku berkualitas.

 

"Semua pastri hand made dan ada isian nanas, apel serta keju," katanya kepada KONTAN.

Adapun proses produksi berada di rumahnya sendiri yang ada di Tomang, Jakarta Barat. Dengan membidik pasar milenial, ia membanderol Butterpods dengan harga satuan Rp 14.000 atau Rp 70.000 per paket berisi lima potong kue.

Baca juga: Promo Jelang Natal, Hypermart Banjir Diskon Hingga 25 Persen

Oh iya, sampai saat ini, penjualan Butterpods masih berdasarkan pesanan alias pre order lewat media sosial Instagram serta kontak Whatsapp saja.

Hasilnya, saban minggu Butterpods bisa menerima 20 kotak sampai 30 kotak. Sedangkan jangkauan pasar untuk sementara masih di seputar Jakarta saja, karena produk racikannya tidak tahan lama.

Supaya tetap dilirik konsumen, Zaraparadiptha kerap melakukan inovasi produk. Misalnya ada produk yang in langsung dibuat, seperti rasa pandan.

Baca juga: Renyahnya Laba Bisnis Jamur Crispy...

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com