Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Peringkat 61 Dunia dalam Kemampuan Berbahasa Inggris

Kompas.com - 15/12/2019, 08:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Lembaga pelatihan Education First baru-baru ini merilis indeks kemampuan berbahasa Inggris negara-negara di dunia bertajuk English Proficiency Index (EPI).

Indeks ini mengukur tingkat kemampuan berbahasa Inggris di negara-negara non penutur di seluruh dunia.

Dilansir dari Business Insider, Minggu (15/12/2019) berada di peringkat pertama adalah Belanda. Kemudian, disusul oleh Swedia, Norwegia, dan Denmark.

Negara tetangga Indonesia, yakni Singapura, berada di peringkat kelima. Singapura turun dua peringkat dibandingkan indeks yang dirilis setahun lalu.

Baca juga: Bahasa Inggris, Coding, dan Soft Skill Wajib Dikuasai Pelajar SMK

Filipina berada di peringkat 20 dan Malaysia berada di peringkat 26. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat 61.

Dalam menyusun indeks tersebut, Education First melihat pada nilai EF Standard English Test Score dari 2,3 juta orang di 100 negara di dunia. Rata-rata skor tes Indonesia adalah 50,06.

Sebagai perbandingan, skor Singapura adalah 66,82. Sementara skor Filipina dan Malaysia masing-masing 60,14 dan 58,56.

Apa untungnya memiliki kemampuan bahasa Inggris?

Menurut laporan Education First, semakin tinggi kemampuan berbahasa Inggris bagi penutur asing, maka semakin tinggi pula pendapatannya.

Negara-negara yang memiliki standar tinggi dalam bahasa Inggris juga cenderung memiliki skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi pula. IPM mengukur kemampuan penduduk dalam memobilisadi potensi ekonomi dan profesional.

Baca juga: Capai 7 Besar Ekonomi Dunia, Kadin Usulkan Bahasa Inggris Diajarkan sejak PAUD

Laporan itu juga menemukan lima industri dengan penutur asing bahasa Inggris terbaik adalah sektor farmasi, perbankan dan keuangan, teknologi, telekomunikasi, dan konsultasi.

Sementara sektor dengan kemampuan bahasa Inggris terendah adalah ritel, manufaktur, logistik, pendidikan, dan pemerintahan.

Adapun pekerjaan dengan penutur bahasa Inggris terbaik adalah di bidang hukum, keuangan dan riset, sementara yang terburuk adalah akuntansi, distribusi, dan administrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com