Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumitomo Tertarik Ikut RI Bangun Megaproyek Ibu Kota Baru

Kompas.com - 16/12/2019, 06:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana perpindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan membuat sejumlah investor asing tertarik untuk berpartisipasi dalam mewujudkan, salah satunya Sumitomo Indonesia.

Presiden Direktur Sumitomo Indonesia Kanji Tojo mengaku tertarik berkontribusi membangun ibu kota baru. Saat ini, dia tengah menunggu kabar baik dari pemerintah RI.

"Ya, kami menunggu kabar baik untuk terbentuknya ibu kota baru. Kami akan memberikan bantuan," kata Kanji Tojo saat berkunjung ke Menara Kompas Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Baca juga: Anggaran Pemindahan Ibu Kota Sebaiknya Disesuaikan Kondisi Ekonomi Makro

Namun hingga saat ini, pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci pembangunan apa yang akan dikerjakan dan berapa nominal investasinya. Sebab, pemerintah belum juga menunjukkan gambaran ibu kota baru secara rinci.

"Gambaran ibu kota barunya juga seperti apa belum ada jadi kami terus terang belum bisa membayangkan apapun. Ke depan mau melanjutkan diskusi lebih lanjut. Tapi apabila perusahaan kami bisa melakukan sesuatu, ya kami sangat bersedia," tutur Tojo.

Apalagi kata Tojo, Jepang telah berpengalaman membangun Kota Tsukuba yang berjarak sekitar 1 jam dari Tokyo, yang kini menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Di situ sudah terbangun juga transportasi seperti kereta api, jalan tol, dan juga ditempatkan universitas. Sekarang dijadikan pusat transfer teknologi. Semacam smart city pada zamannya," ungkap Tojo.

Pengalaman jepang membangun ibu kota baru juga pernah dipaparkan oleh Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda saat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca juga: Burhanuddin Muhtadi : Sebaiknya Jokowi Tidak Pentingkan Pemindahan Ibu kota

Sebelumnya pada Selasa (19/11/2019), Yasuo Fukuda didampingi 30 investor telah mengunjungi Luhut Binsar Padjaitan. Mantan perdana menteri serta 30 investor itu tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, setidaknya terdapat 3 proyek yang dilirik para investor itu, salah satunya ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Nantinya, investor yang masuk dalam kategori private sector, termasuk investor Jepang tersebut diperbolehkan menangani setengah proyek dari kebutuhan dana ibu kota baru yang sebesar Rp 460 triliun.

"Ya kan saya kira Rp 460 triliun (kebutuhan dana ibu kota baru). Jadi setengahnya mungkin bisa private sector yang masuk ya," ujar Luhut.

Baca juga: Bappenas: Pemindahan Ibu Kota Jangan Dianggap Sekadar Proyek Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com