Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Ini Bandingkan Skandal Jiwasraya dengan Kasus Bank Century

Kompas.com - 16/12/2019, 12:40 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menyebutkan, masalah tunggakan pembayaran Jiwasraya lebih berat dari masalah skandal Bank Century.

Adapun alasan Andre mengatakan kasus Jiwasraya lebih berat dari Century mengingat masalah Jiwasraya lebih pelik.

"Karena masalahnya pelik dan skandal besar, jauh lebih besar dari Century. Tentu butuh waktu, butuh waktu berapa lama? Time table seperti apa? Ini yang perlu diberikan Jiwasraya supaya bisa berikan kepastian untuk nasabah. Itu yang kita tuntut," ujar Andre di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019)..

Sebelumnya, perusahaan asuransi Jiwasraya harus membayar polis dan pokok yang sudah jatuh tempo dengan total kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan hingga mencapai Rp 16,3 triliun.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Opsi Tangani Asuransi Jiwasraya

"Menurut kami, ini skandal besar yang jauh lebih besar daripada Bank Century. Kalau Garuda puncak gunung es, kecil. Kalau Jiwasraya ini adalah kasus megaskandal yang mungkin bisa jadi beban Pak Erick dan Pak Jokowi di periode kedua," kata Andre.

Andre menyebutkan, delay payment kepada para nasabah Jiwasraya ini harus cepat diselesaikan karena banyak nasabah yang cukup lama menunggu.

"Hari ini kami memanggil Jiwasraya karena kami sudah terima nasabah Jiwasraya. Untuk itu, Komisi VI agendakan panggil direksi Jiwasraya untuk menanyakan secara konkret kepada Jiwasraya kira-kira kapan bisa membayar uang nasabah yang belum dibayarkan sampai Rp 16 triliun," tegas Andre.

Selanjutnya, Andre menegaskan, masalah dalam Jiwasraya perlu dikulik mendalam mengapa Jiwasraya gagal dalam melakukan pembayaran kepada nasabahnya.

"Sekarang info yang kami dapat utang Jiwasraya Rp 49 triliun, sementara asetnya hanya Rp 25 triliun. Artinya Rp 24 triliun utang, lebih banyak dari aset. Ini yang akan kami tanyakan," ungkapnya.

Andre menjelaskan, panggilan jajaran direksi Jiwasraya ini dilakukan untuk mencari solusi.

Baca juga: Kemenkeu Masih Pertimbangkan Suntik Modal ke Jiwasraya

"Ini ada 7 juta nasabah dan kita tahu persis negara ini enggak mampu bayar bailout Rp 35 triliun. Ini harus cari solusinya. Kita ingin dengar solusinya, setelah reses, Januari kami panggil lagi Jiwasraya sama menteri BUMN," jelasnya.

Persoalan keuangan Jiwaswaya yang terjadi cukup lama belum juga usai.

Jumlah aset Jiwasraya pada kuartal III-2019 hanya Rp 25,6 triliun, sedangkan utangnya Rp 49,6 triliun. Artinya, total ekuitas atau selisih aset dan kewajiban Jiwasraya minus Rp 23,92 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com